spot_img
Sunday, December 22, 2024
spot_img

74 Pedagang Pasar Comboran Mulai Tempati Relokasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Para pedagang Pasar Comboran, mulai menempati kios relokasi pasca kebakaran hebat pada pertengahan September lalu. Para pedagang yang terdampak kebakaran sudah menggelar tasyakuran dan doa bersama, dan dilanjutkan dengan pengundian kios relokasi, Jumat (27/9) kemarin.

Ketua Paguyuban Pasar Comboran Mochamad Samidi mengatakan para pedagang ini memang mulai menempati relokasi, namun mereka menempati relokasi ini untuk dilakukan pembenahan terlebih dahulu.

“Lampu penerangan sudah menyala di tempat relokasi. Karena penerangan sudah siap, besok (hari ini, red) pedagang sudah persiapan menempati sekaligus pembenahan kecil seperti rak dan lain-lain,” ungkap Samidi kepada Malang Posco Media, usai pengundian kios relokasi.

Disampaikan Samidi, seluruh pedagang sejatinya sudah siap sejak cukup lama. Beberapa pedagang terpaksa berjualan di emperan pasar untuk sekadar menyambung hidup. Puluhan pedagang itu menantikan tempat relokasi ini sejak lama, mulai pembersihan hingga penerangannya.

Sesuai rencana, 74 pedagang yang terdampak kebakaran itu menempati relokasi di lantai 1 yang selama ini sebagian besar kosong. Tiap pedagang menempati kios sebesar 1,5 meter x 2 meter. Namun kebanyakan pedagang punya dua atau tiga kios.

“Relokasinya tiga blok sampai blok belakang. Dari sembilan blok, kami pakai hanya empat blok di sebelah selatan. 73 pedagang plus Aremania FM,” sebut Samidi.

Meski sudah mulai menempati relokasi, Samidi menyebut pihaknya menemui masalah baru. Pasca kebakaran hebat 13 September lalu, atap pasar banyak yang terbuka. Sementara di area tengah pasar di lantai 1 dan lantai 2 terbuka lebar. Akibatnya, tiap terjadi hujan, air langsung membasahi lantai dasar dan lantai 1, bahkan hingga menyebabkan banjir.

Sehingga hampir seluruh pedagang di lantai dasar kebanjiran, sementara di lantai 1, sejumlah kios terkena rembesan hujan.

“Harapannya ada langkah cepat dari pemerintah. Bisa ditutup (atapnya) atau kalau tidak bisa ya aliran alir yang masuk ke lantai paling atas bisa disalurkan atau dikasih sudetan dan tidak mengarah ke dalam pasar,” tutur Samidi.

“Saya juga mengkritik Kapas (kepala pasar, red) yang tidak siap dengan ketanggap daruratan ini. Harusnya Kapas tahu situasi dan mengerti langkah, baru laporan. Bahkan saya minta kalau terus begini, Kapas diganti saja. Kami perlu kapas yang siap dengan situasi emergency. Karena atap belum ditutup dan sekarang musim hujan, itu juga musibah kita semua.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kota Malang (P3KM), Mus Mulyadi menyampaikan, pihaknya sudah pro aktif ikut membantu para pedagang di Pasar Comboran dengan melakukan koordinasi bersama DPRD Kota Malang untuk memohon bantuan. Sebenarnya, Jumat kemarin pihaknya ingin bertemu, namun karena ternyata ada agenda rapat, maka baru pada Sabtu (30/9) hari ini diagendakan untuk bertemu.

“Kami memang meminta bahwa ini harus segera ditolong karena menyangkut perut pedagang. Insya Allah besok kami langsung menghadap ke Pak Made (Ketua DPRD Kota Malang), karena beliau juga sudah menyanggupi. Jadi kami minta Pemkot memberikan segera bantuan. Karena ini emergency, tidak bersisa sama sekali,” tutup dia. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img