.
Friday, November 22, 2024

Pengkot Akuatik Sayangkan Buruknya Pengelolaan Kolam Renang KONI

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Purwanto: Kanopi Robek, Pintu Kamar Mandi Rusak dan Air Kolam Merembes

MALANG POSCO MEDIA – Pengurus Kota (Pengkot) Akuatik Surabaya menyayangkan buruknya pengelolaan kolam renang Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Jatim. Bahkan, kolam renang yang dibangun menggunakan dana APBD itu terancam bakal ditutup total karena alasan tidak ada biaya perawatan.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengkot Akuatik Surabaya Drs Juniarno Djoko Purwanto kepada   Malang Posco Media (MPM) di kolam renang Dispora Jatim di Jalan Kertajaya Indah Surabaya, Minggu (29/9) kemarin.

Secara rinci, Purwanto begitu biasa disapa  menjelaskan kondisi kolam renang terbaik yang ada di Surabaya ini. Pengelolaan kolam renang yang tidak pernah sepi dari penyewa ini, selama ini di bawah tanggung jawab  Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim.

Klub-klub renang di Surabaya, kata Purwanto, tidak pernah absen menggelar latihan di kolam renang KONI Jatim. Begitu juga atlet-atlet renang Surabaya juga memilih berlatih di kolam renang KONI Jatim.

‘’Kalau sampai kolam renang ini ditutup, terus mau kemana atlet-atlet Surabaya berlatih. Lebih buruk lagi, rencana penutupan tidak diumumkan secara resmi ke publik,’’ beber Purwanto sembari  menyebutkan info orang dalam (ordal) penutupan dilakukan karena tidak adanya anggaran maintenance (perawatan).

Menurut dia, kondisi kolam renang KONI akhir-akhir ini memang cukup memprihatinkan. Sebagai contoh, kanopi warna merah yang baru saja dipasang sekarang kondisi sudah robek-robek. Sehingga, jika hujan maka air hujan mengalir dari celah robekan kanopi.

Tidak hanya itu. Air di dalam kolam renang jika hendak dipergunakan harus diisi lebih dahulu. Hal ini harus dilakukan karena badan kolam mengalami kebocoran. Terbukti jika diisi airnya masih terus merembes.

‘’Kami sangat menyayangkan sekali dengan kondisi kolam renang KONI ini. Provinsi Jatim yang dikenal sebagai gudangnya atlet renang, tidak diimbangi kualitas dan mutu kolam renang yang ada,’’ katanya.

Ditambahkan Purwanto, jika Dispora Jatim benar-benar menutup operasional kolam renang KONI maka dampaknya akan sangat luas. Pembibitan atlet-atlet sejak usia dini dipastikan akan terhenti.

‘’Kolam renang yang memenuhi syarat ya hanya di sini. Kolam renang KONI. Selain berstandar internasional, kolam ini letaknya sangat strategis,’’ pungkasnya sembari menyebutkan Gubernur Jatim harus turun tangan melihat persoalan ini.

Sementara itu sumber MPM yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, sebetulnya uang hasil sewa pakai kolam renang oleh umum cukup untuk membiayai operasional kolam. Dalam sebulan, minimal pengelolaan kolam bisa menghasilkan puluhan juta rupiah. Atau sedikitnya ratusan juta per tahun.

‘’Karena itu, kami juga heran kalau penutupan kolam dengan alasan tidak ada anggaran perawatan. Kolam ini tidak pernah sepi pemakai. Mulai dari perorangan, klub bahkan sering ada kejuaraan,’’ rinci sumber MPM yang sehari-hari mengawasi operasional kolam.

Dihubungi melalui saluran ponselnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Hadi Wawan Guntoro mengatakan kondisi kolam sedang ada kebocoran, sehingga air berkurang terus dan beberapa keramik dasar pecah. “Sehingga dinilai tidak aman bagi pengguna. Tim masih melakukan asesmen utk perbaikan,” jelasnya saat dikonfirmasi MPM, kemarin. (has/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img