spot_img
Friday, January 3, 2025
spot_img

Inovasi Poltekad, Kendaraan Listrik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Namanya Wikan Electric Tactical Vehicle, Ramah Lingkungan

MALANG POSCO MEDIA- Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) merupakan satuan pendidikan teknologi di lingkungan TNI AD. Lembaga yang berlokasi di Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu ini menghasilkan banyak inovasi dan prajurit TNI AD berkemampuan teknologi. (baca grafis)


Salah satu jejak karyanya yakni menorehkan inovasi di dunia otomotif dan teknologi ramah lingkungan. Melalui riset intensif, Poltekad menghasilkan kendaraan listrik. Diberi nama Wikan Electric Tactical Vehicle.

Kendaraan tersebut mengusung teknologi terbaru. Yakni konversi gerakan suspensi menjadi tenaga listrik. Inovasi ini menjadi perhatian karena kendaraan listrik tersebut memiliki kemampuan unik untuk menghasilkan energi saat bergerak, sehingga bisa mengisi ulang baterainya saat dalam perjalanan.

Menurut Kepala Seksi Perencanaan Penelitian Poltekad Mayor Arh Mohammad Ali ST, kendaraan listrik tersebut menggunakan baterai dengan kapasitas 24 hingga 48 volt yang mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer. Teknologi yang tersemat di kendaraan ini juga dirancang untuk mengoptimalkan energi yang dihasilkan oleh gerakan suspensi saat kendaraan melaju.

“Setiap kali kendaraan bergerak, energi dari suspensi dikonversi menjadi listrik dan disalurkan langsung ke baterai. Sehingga membantu menjaga kapasitas baterai tetap optimal selama perjalanan,” ujarnya kepada Malang Posco Media, Jumat, (4/10) kemarin.
Ia menyampaikan, inovasi konversi gerakan suspensi menjadi energi listrik adalah terobosan yang jarang ditemui dalam pengembangan kendaraan listrik pada umumnya. Teknologi tersebut memungkinkan setiap gerakan suspensi, baik saat berkendara melintasi jalanan berlubang atau permukaan yang tidak rata, diubah menjadi energi yang dapat digunakan untuk mengisi daya baterai.
Mayor Ali juga menjelaskan, prinsip kerja teknologi ini sangat sederhana namun efektif. Saat suspensi kendaraan merespon getaran dan guncangan dari permukaan jalan, gerakan tersebut menghasilkan energi kinetik. Energi ini kemudian dikonversi menjadi listrik melalui sistem generator yang terhubung dengan suspensi, sehingga Kendaraan dapat mengisi ulang daya baterainya saat dalam perjalanan.
“Kami berharap Inovasi ini dapat memperpanjang umur baterai dan mengurangi frekuensi pengisian ulang di stasiun pengisian daya,” imbuhnya.

Kendaraan listrik yang dikembangkan oleh Poltekad ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 24 hingga 48 volt. Dalam pengujian awal, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam sekali pengisian penuh. Kapasitas baterai yang cukup besar ini memungkinkan kendaraan digunakan untuk perjalanan jarak menengah hingga jauh, tanpa harus sering mengisi ulang daya di stasiun pengisian.
“Pengembangan kendaraan listrik ini difokuskan pada efisiensi energi dan durabilitas baterai. Dengan teknologi konversi gerakan suspensi ini, kami berharap pengguna bisa lebih hemat energi dan tidak terlalu sering melakukan pengisian ulang,” ujarnya.
Ke depan, tim peneliti Poltekad berencana untuk menambahkan teknologi solar cell atau panel surya pada kendaraan listrik. Solar cell akan dipasang di bagian atap kendaraan, memungkinkan pengisian baterai dengan menggunakan energi matahari. Dengan tambahan teknologi ini, kendaraan listrik tersebut diharapkan bisa semakin ramah lingkungan dan mandiri dalam hal pengisian daya.
Panel surya tersebut akan membantu mengisi ulang baterai saat kendaraan berada di bawah sinar matahari, bahkan ketika kendaraan sedang tidak bergerak. Hal ini akan memberikan keuntungan signifikan, terutama untuk penggunaan di daerah-daerah dengan akses listrik yang terbatas.

Dengan adanya kombinasi teknologi konversi gerakan suspensi dan solar cell, kendaraan listrik ini diharapkan menjadi salah satu kendaraan yang benar-benar hemat energi dan ramah lingkungan.
Inovasi yang dihasilkan oleh Poltekad ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, terutama dalam upaya mendukung penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan berkendara ramah lingkungan, kendaraan listrik hasil karya Poltekad ini berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan diproduksi massal.

“Sesuai dengan arahan pemerintah saat ini. Kendaraan listrik diharapkan bisa berkembang dan ramah lingkungan,” ujar Mayor Ali.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Komandan Poltekad, Brigjen TNI Dr, Tri Murwanto, SE, MM. Menurutnya, kehadiran kendaraan listrik berteknologi konversi suspensi dan rencana pengembangan solar cell, Poltekad menunjukkan komitmen dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat.

Inovasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan Poltekad dalam menciptakan terobosan teknologi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa institusi pendidikan militer seperti Poltekad dapat berkontribusi besar dalam pengembangan teknologi hijau di Indonesia.
Ia berharap, teknologi ini kedepan bisa diterapkan di kendaraan militer lainnya. Tentu dengan pengembangan dan uji kelayakan terlebih dulu.

“Keberhasilan Poltekad dalam mengembangkan kendaraan listrik berteknologi konversi gerakan ini menunjukkan bahwa inovasi dalam bidang otomotif terus berkembang pesat di Indonesia. Dan diharapkan, kedepan, inovasi-inovasi serupa dapat terus dihasilkan guna mendukung perkembangan teknologi ramah lingkungan di Tanah Air,” pungkasnya. (hud/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img