.
Friday, November 22, 2024

Kubis Manis Buah Tangan WBP Lapas Kelas I Malang Tembus Pasar Taiwan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lapas Kelas I Malang (Lapas Lowokwaru) lagi-lagi mencatatkan hasil luar biasa. Kali ini sebanyak dua kontainer kubis manis bauah tangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang, siap diberangkatkan menuju ke Taiwan secara bertahap.

Kabid Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Lowokwaru Muhtar mengatakan, bahwa kubis ini telah ditaman selama 70 hari. Di bawah naungannya para WBP melakukan penanaman mulai dari bibit sampai siap panen.

“Kami sangat bersyukur sayuran hasil kerja keras WBP SAE Lapas Kelas I Malang berhasil panen dengan hasil yang baik. Bahkan bisa langsung memenuhi standar ekspor, di kesempatan panen untuk kali pertama,” ungkapnya kepada Malang Posco Media, Minggu (6/10). Rasa syukur ini juga diiringi rasa terima kasih kepada para bidang lain.

“Kami turut mengucapkan terima kasih kepada tiap-tiap bidang, yang turut membantu keberlangsungan kegiatan pembinaan di SAE L’SIMA Ngajum, ini,” jelasnya.

MPM – DOKUMEN HUMAS L’SIMA

Muhtar juga menjelaskan, bahwa kubis manis setiap kali panen memiliki berat rata-rata lebih dari dua kilogram. Ini merupakan bukti bahwa kualitas hasil panen yang dihasilkan memiliki kualitas memuaskan, dan layak tembus ke pasar ekspor.

“Tentu kami masih ada ruang untuk melakukan evaluasi. Tentunya agar terus ada perbaikan, agar hasil panen selanjutnya lebih bagus lagi untuk bisa mencapai titik maksimal,” ujarnya.

Ia menyebutkan, bahwa masih banyak hal yang bisa dikembangkan pada sektor giatja ini. “Pada panen perdana ini hampir sebanyak dua peti kemas kubis manis, siap untuk dikirim ke Taiwan. Rencananya akan dikirim dalam waktu di pekan ini,” imbuhnya.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi Lapas Malang, namun juga memberikan motivasi bagi WBP untuk terus berpartisipasi dalam program pembinaan kerja. Tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam perekonomian melalui hasil pertanian berkualitas ekspor.

“Kami berharap ke depan, hasil panen dapat semakin meningkat dan memberi manfaat lebih besar. Bisa saja menjadi komoditi baru yang memiliki nilai ekonomi tinggi dari SAE Ngajum, selain ikan lele,” tambahnya. (rex/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img