MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur tahun ini mengusung tema “Jawa Timur Bersatu Bersama Untuk Maju”, Sabtu (12/10) hari ini. Tema ini mengandung makna tentang persatuan, kebersamaan dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun serta mewujudkan kemajuan Jawa Timur.

Mewakili masyarakat, drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM., memiliki pandangan dan pendapat tentang Jawa Timur. Baik kemajuan, pengembangan potensi, kesejahteraan masyarakat hingga perihal kontestasi Pilkada. Anggota DPRD Provinsi Jatim daerah pemilihan Malang Raya ini juga mengaku siap memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat.
Puguh Wiji Pamungkas yang juga sebagai Presiden Nusantara Gilang Gemilang meyakinkan bahwa dalam membangun Jatim yang disebutnya sepenggal Firdaus Indonesia tidak bisa dilakuan egosektoral. Berikut kutipan langsung, hasil wawancara Malang Posco Media (MPM) dengan Puguh Wiji Pamungkas (Puguh) dalam rangka memperingati hari jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur.
MPM: Bagaimana Pak Puguh melihat kemajuan Jatim saat ini, bidang apakah yang harusnya jadi perhatian lebih di Jatim?
Puguh: Secara umum, Jatim sudah melalui proses pembangunan yang luar biasa dengan luasan wilayah yang sangat luas, 38 kabupaten kota. Pembangunan segala aspek di Jatim, memang tidak gampang dilakukan, tetapi upaya untuk kemudian melakukan intensifikasi terhadap proses pembangunan di Jatim itu harus perlu, memberikan fokus tertentu kepada beberapa aspek, misalkan seperti potensi pantai selatan, ini seharusnya menjadi bagian perhatian serius Pemprov Jatim untuk segera menuntaskan proyek Jalur Lintas Selatan (JLS), karena dengan dituntaskannya proyek ini, maka bukan sekedar menekan disparitas Jatim utara dan selatan, tapi juga pasti menumbuhkan potensi ekonomi di wilayah selatan.
Misalkan juga, kalau kita lihat Potensi Jatim, Jatim adalah pusat dari budaya dan wisata religi, nah ini yang perlu diintensifikasi, bahwa keunggulan yang dimiliki Jatim dengan budaya dan wisata religi itu harus digarap dengan serius, bukan hanya sekedar wisata religi itu ada, tetap juga memberikan dampak secara ekonomi kepada masyarakat yang ada di sekitar
Pertumbuhan ekonomi di Jatim, masih di angka 3,5 persen, artinya ini butuh upaya cukup serius dari Pemprov Jatim untuk kemudian menjadikan seluruh resources yang dimiliki Jatim, baik perindustrian, perdagangan, pertanian, parwisata, kebudayaan dan segala macam itu bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jatim.
MPM: Perihal kesejahteraan warga Jatim, bagaimana Pak Puguh menilainya? Apa yg masih kurang dan perlu diperbaiki?
Puguh: Perihal kesejahteraan warga Jatim, meski data rilis Pemprov Jatim di awal tahun 2024 lalu menyampaikan bahwa kemiskinan turun menjadi 9,5 persen, tetapi faktanya di lapangan, kesejahteraan masyarakat masih jadi PR besar, tentu mungkin kemiskinan itu turun datanya bisa jadi karena efek bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
Jadi kalau kita berbicara tentang menghadirkan kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat, perlu ada upaya untuk melakukan push factor effect dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga benar-benar mengimplementasikan, mengejawantahkan segala bentuk program yang sudah ditetapkan oleh Undang-Undang dalam penggunaan anggaran untuk berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat.
MPM: Untuk jangka pendek dan menengah, apa yang sangat dibutuhkan warga Jatim, yang mungkin perlu diperjuangkan oleh Pak Puguh sebagai anggota DPRD Jatim?
Puguh: Saya pikir yang perlu kita perjuangkan adalah hak-hak dasar masyarakat, seperti kesehatan gratis, sekolah gratis, kemudiam jaminan terhadap memiliki pekerjaan, ini yang perlu terus kita kawal, bahwa program universal health coverage misalkan yang dicanangkan pemerintah pusat, ini juga harus disambut oleh Pemprov Jatim, tentu dengan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota di seluruh Jatim, bahwa sebenarnya untuk kemudian mengatur sedemikian rupa, agar masyarakat itu bisa mendapatkan akses kesehatan gratis itu sebenarnya bukan sesuatu yang susah, yang penting memiliki good will politik yang kuat, pasti akan bisa.
Aspek itu yang nanti akan saya perjuangkan, karena kebetulan saya insya Allah di komisi E, di mana mitra komisi E ini ada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dua aspek mendasar yang hari ini dibutuhkan masyarakat Jatim, tentang jaminan kesehatan, jaminana untuk mendapatkan pendidikan. Bukan hanya pendidikan dasar, tetapi sampai ke pendidikan tinggi, apalagi kalau bicara Jatim, kita punya beberapa kabupaten kota yang menjadi pusat pendidikan, harusnya itu menjadi spot pendidikan tinggi yang favorit, bukan hanya Jatim tapi juga nasional, ini harusnya menjadi salah satu barometer bagi tingkat kualitas pendidikan masyarakat Jatim itu sendiri.
Belum lagi kalau kita berbicara tentang pesantren, Jatim ini gudangnya pesantren, saya pikir intesifikasi pesantren itu bukan hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetap juga untuk memproduksi para santri yang memiliki kompetensi, pesantren menjadi pusat center of excellence bagi para santri untuk tidak sekedar fasih dalam bab agama, tetapi juga dalam bab misalkan tentang kewirausahaan, tentang kepemimpinan, tentang sosial ekonomi, juga menjadi bagian yang sangat penting.
Dalam konteks perempuan dan anak, ini nanti juga bagian dari mitra kami, saya pikir perlu menjadi sesuatu bahan yang serius, mengingat kita tahu sendiri, bahwa hari ini, perundungan atau bullying yang terjadi di tengah-tengah kita semakin marak, dan ini perlu dorongan yang kuat untuk terwujudnya sebuah regulasi yang memproteksi anak-anak kita ini supaya tidak menjadi korban dari perundungan, karena kalau kita berbicara aset bangsa, maka kita berbicara tentang anak-anak kita yang hari ini di usia TK, SD, SMP, SMA.
Begitu juga dengan para perempuan, perempuan pekerja rumah tangga ini juga perempuan pemimpin rumah tangga atau perempuan pekerja, ini cukup lumayan datanya di Jatim, dan ini juga harus menjadi perhatian yang cukup serius, jadi program PKH yang selama ini untuk masyarakat miskin diperluas kemanfaatannya, bukan hanya untuk itu, tapi juga untuk perempuan yang menjadi kepala rumah tangga.
MPM: Perihal kontestasi Pilgub Jatim, pemimpin seperti apa harapan dari Pak Puguh, mungkin ada pesan untuk tiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim?
Puguh: Terkait kontestasi pemilihan gubernur, saya pikir butuh sosok pemimpin yang mengerti dan memahami secara fundamental kebutuhan yang mendasar dari masyarakat Jatim itu sendiri, Jatim itu sepenggal firdausnya Indonesia, jadi seluruh sumber daya itu ada di Jatim, resources yang sangat luar biasa itu ada di jatim, kalau kita lihat misalkan, perdagangan ekspor impor, bisa dilakukan lewat Jatim, kemudian juga potensi pariwisata, potensi pertanian, peternakan, mineral, tadi juga saya sebut potensi wisata religi dan seterusnya itu menjadi bagian yang butuh sosok pemimpin yang memahami secara serius internal resources yang dimiliki Jatim dan dia memahami bagaimanakah caranya untuk menjadikan Jatim ini sebagai sebuah provinsi, yang bukan hanya banyak secara kabupaten kota, tetapi juga memiliki kesanggupan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Tentu ada pesan mendalam untuk tiga paslon yang ada, jadi harapannya kontestasi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim ini tidak sekedar dimaknai sebagai sebuah ajang untuk menang dan kalah, tetapi harapannya mereka benar-benar memiliki narasi yang cukup serius, narasi yang mendalam, keinginan yang kuat, ketulusan niat untuk membangun Jatim secara utuh.
MPM: Apa pesan Pak Puguh sebagai wakil rakyat, untuk warga Jatim dalam menghadapi Pilkada akhir November mendatang?
Puguh: Ya pesan mendalam bagi seluruh masyarakat Jatim dalam menghadapi Pilkada yang insya Allah akan dilaksanakan serentak pada 27 November, adalah bahwa Pilkada serentak ini adalah momentum bagi kita semuanya untuk memilih pemimpin terbaik yang akan menjadi pimpinan kita di daerah kita masing-masing, di Provinsi tentu kita akan memilih pemimpin yang terbaik, Gubernur dan Wakil Gubernur, di Kabupaten Kota kita akan memilih Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Nah momentum ini harus kita jadikan sarana, yang pertama untuk menghidupkan iklim demokrasi, kita harus saling menjaga, bahwa baik dan buruknya demokrasi itu juga salah satunya terletak pada diri kita sebagai masyarakat, semakin kita acuh kepada proses demokrasi yang ada di bangsa kita, ya semakin buruk nanti dari demokrasi yang ada di bangsa kita, tetapi semakin kita perhatian, dengan kemudian kita menjauhkan diri dari hal-hal yang sifatnya tidak produktif, misalkan black campaign, money politic dan seterusnya, ini insya Allah kita juga sebagai masyarakat berkontribusi terhadap bagusnya demokrasi di bangsa kita
Maka, mari seluruh masyarakat Jatim, kita berkontribusi, menjadikan monetum Pilkada serentak 27 November, menjadi sebuah momentum, bagi kita berkontribusi dalam menghadirkan pemimpin terbaik di tengah-tengah kita.
MPM: Terakhir, apa harapan Pak Puguh di HUT ke-79 Jatim dengan tema Jatim Bersatu Bersama Untuk Maju?
Puguh: Ya tentu harapannya, Jatim dengan potensi yang luar biasa tadi, butuh ketangguhan pemimpin yang kemudian bisa mengarahkan arah pembangunan Jatim, menjadi jatim yang luar biasa, tentu dengan tema yang diambil pada HUT ke-79 ini, Jatim Bersatu Bersama Untuk Maju, ini ada pesan mendalam, bahwa membangun Jatim tidak bisa dilakukan egosektoral, butuh kelegowoan kita semuanya sebagai anak bangsa, terutama putra putri terbaik daerah di Jatim untuk bersama-sama kita bergotong royong, bersatu padu, dalam mewujudkan Jatim yang berkualitas, jatim yang maju, jatim yang terus berkembang, yang kemudian bisa menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. (bua)