MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Upaya pelestarian sumber daya air di Kota Batu semakin diperkuat melalui kegiatan ‘Sapto Wening Ing Tirto’ yang digelar di Sumber Cinde Desa Bumiaji, Minggu (13/10). Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tujuh tahun berdirinya komunitas pelestari lingkungan Sapu Bersih Nyemplung Kali (Sabers Pungli), dengan dukungan dari Perum Jasa Tirta I (PJT I) dan PLN Nusantara Power UP Brantas.
Aktivis Sabers Pungli Doddy Eko Wahyudi mengungkapkan bahwa dalam rangka memperingati 7 tahun komunitas Sabers Pungli, telah dilakukan beberapa kegiatan. Sebagai wujud nyata komitmen terhadap kelestarian sumber air, dua perusahaan BUMN ini berkolaborasi untuk membangun 50 sumur resapan.
“Sumur resapan tersebut tersebar di dua desa di Kota Batu, yakni Desa Bumiaji dan Desa Junrejo. Dalam rangkaian peringatan ulang tahun Sabers Pungli, kami ingin menyampaikan bahwa kami telah menemukan 273 titik mata air yang tersebar di wilayah Kota Batu,” terangnya.
Selain itu, selama 2017 sampai dengan 2024, Sabers Pungli telah melakukan 181 kegiatan dengan berkolaborasi bersama lebih dari 80 komunitas, telah mengatasi 400 ton sampah lebih dan membangun lebih dari 2.000 pipa biopori. Sementara untuk pembangunan 50 sumur resapan merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial kedua perusahaan. Tujuannya untuk meningkatkan cadangan air tanah sebagai langkah mitigasi di tengah ancaman kekurangan air di masa depan.
Hermawan Cahyo Nugroho Kepala Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas PJT I menjelaskan bahwa konservasi air bisa dilakukan melalui beberapa langkah. Seperti penghijauan (konservasi vegetatif) dan pembangunan infrastruktur teknis, seperti sumur resapan dan biopori.
“Dengan sumur resapan, kita bisa menabung air. Proses ini mengalirkan air yang biasanya terbuang ke tanah, yang diharapkan dapat menjadi cadangan air ketika musim kemarau tiba,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun 50 sumur resapan ini merupakan langkah kecil, namun menjadi titik awal untuk menggerakkan perusahaan lain dan masyarakat agar semakin peduli terhadap pentingnya menjaga sumber air.
“Air semakin menjadi komoditas yang mahal. Melalui upaya bersama, kita bisa mewujudkan ketahanan air untuk masa depan. Ini bukan akhir, namun ini menjadi titik awal untuk bisa menjadi pilot dalam pengembangan selanjutnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Senior Manager PLN UP Brantas, Arfan juga menyampaikan dukungan penuh perusahaannya terhadap kegiatan konservasi sumber air ini. Sebagai perusahaan yang mengandalkan air sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), PLN sangat bergantung pada ketersediaan air yang berkelanjutan.
Ia juga menegaskan bahwa konservasi sumber daya air selaras dengan tujuan pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2026, di mana energi hijau menjadi prioritas. “Dalam operasional PLTA, kami memanfaatkan debit air, bukan volumenya, sehingga volume air masih bisa digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Konservasi air ini menjadi salah satu langkah kami menuju energi baru terbarukan dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup,” tutup Arfan.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan masyarakat setempat, yang melihat kolaborasi ini sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap lingkungan dan keberlanjutan sumber daya air di Kota Batu. Kegiatan kali ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan konservasi yang melibatkan berbagai pihak, demi menjaga ketahanan air di masa mendatang.(adm/lim)