MALANG POSCO MEDIA – Anomali cuaca berdampak banyak hal. Salah satu yang harus paling diwaspadai adalah kesehatan. Karena dalam kondisi yang serba tak menentu ini, penyakit akibat virus dan nyamuk rawan menyerang. Selain penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA), demam berdarah juga mengintai.
Cuaca kalau siang sangat terik, dan tiba-tiba hujan serta malam sangat dingin, bisa mengancam ketahanan tubuh. Bila kondisi tak fit, maka tubuh rentan sekali terhadap penyakit. Dan yang belakangan marak adalah gondongan yang menyerang anak-anak. Gondongan yang merupakan pembengkakan kelenjar parotis disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus.
Di Kabupaten Malang, September lalu ada sedikitnya 2.000 anak yang terserang gondongan. Di Kota Malang ada sekitar 340 anak. Sedangkan di Kota Batu, meski belum terdata, tapi disebutkan juga ada kasus gondongan. Kondisi ini perlu diwaspadai agar jumlah kasus gondongan tidak kembali membengkak karena menular.
Karena banyak menimpa anak-anak, maka Dinas Pendidikan terkait harus sigap dan tegas dalam memitigasi agar kasus gondongan tidak meluas. Sekolah-sekolah yang siswanya ada kasus gondongan harus segera diambil tindakan tegas. Diliburkan atau diatur jam pelajarannya. Pemeriksaan kesehatan terhadap siswa juga layak digencarkan.
Upaya-upaya ini perlu dilakukan karena kondisi yang rawan membuat tubuh bisa lemah. Karena itu, kegiatan-kegiatan di sekolah juga harus diperhatikan. Jangan sampai dalam kondisi yang cuacanya tidak menentu, membebani siswa-siswi dengan kegiatan-kegiatan berat yang rawan kelelahan. Apalagi saat terik dan juga hujan.
Pendidikan tetap yang utama. Namun dalam kondisi cuaca yang sangat panas ini, segala kegiatan harus dipertimbangkan secara matang. Kalau dampaknya rawan terhadap kesehatan siswa, maka lebih baik ditunda atau dibatalkan. Karena efeknya bisa menyerang kesehatan siswa hingga mengalami sakit. Kalau sudah sakit, tentu proses belajar mengajar pun pasti terganggu.
Maka himbauan dari seluruh stakeholder penting digaungkan ke masyarakat. Bukan hanya kepada anak-anak yang masih sekolah, dari TK sampai kuliah. Tapi juga untuk masyarakat umum agar tetap menjaga kondisi tubuhnya dengan banyak minur air putih, menjaga kebersihan dan tak banyak beraktivitas di luar rumah.
Anomali cuaca tak bisa dikendalikan. Yang bisa kita lakukan adalah menjaga diri kita masing-masing agar tetap sehat, bugar, ceria dan bahagia. Terhindar dari sakit dan tetap bisa menjalankan aktivitas dengan semangat. Sehat fisik, sehat pikiran dan juga sehat mental.(*)
