MALANG POSCO MEDIA, SWISS – Kehadiran kopi Indonesia pada Swiss Coffee Festival 2024 di Zurich, Swiss, pada 11-13 Oktober 2024 menarik perhatian di tengah-tengah peserta pameran kopi terbesar di Swiss. Kehadiran kopi Indonesia dalam ajang kopi tahunan terbesar dan bergengsi itu, menegaskan posisi Kopi Indonesia di tengah-tengah pecinta kopi, produser, roaster dan pembuat mesin kopi.
KBRI Bern menghadirkan kopi unggulan dari Jawa Barat dan Aceh di booth yang sejajar dengan pemain kopi besar Swiss lainnya. Kehadiran Kopi Indonesia juga memperkuat kehadiran beberapa gerai kopi di Swiss yang hanya menyajikan berbagai biji kopi asal Indonesia yang digemari masyarakat setempat.
“Nilai transaksi, kerja sama dan minat yang besar terhadap specialty coffee Indonesia menjadi sasaran dari partisipasi Indonesia. Swiss merupakan negara yang memiliki konsumsi kopi yang tinggi, serta menggemari kopi special,” kata Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya.
Swiss Coffee Festival 2024 juga menghadirkan tren terkini dalam dunia dan masyarakat kopi, menawarkan platform inspirasi dan pertukaran untuk penikmat dan pelaku industri kopi, mulai dari teknologi sensorik hingga suasana festival kopi yang cukup unik, dengan adanya ajang Swiss Coffee Championship sebagai sorotan, bagi para peserta untuk unjuk keahlian pada enam kategori kejuaraan, seperti barista, brewers cup, cup toasters, latte art, coffee in good spirit dan roasting.
“Partisipasi Indonesia pada festival kopi terbesar di Switzerland, yang diikuti berbagai peserta besar, termasuk pengunjung dari negara tetangga Swiss, sangat membanggakan karena selama tiga hari kegiatan ini, kehadiran Indonesia memperoleh sambutan antusias, baik bagi warga yang pernah ke Indonesia maupun yang belum pernah ke Indonesia, dalam menikmati keunggulan aroma, citra rasa specialty coffee Indonesia,” lanjut Dubes Ngurah.
Pada kesempatan itu, KBRI Bern menggandeng dua pengusaha kopi, dengan spesialisasi kopi asal Aceh (Bawadi Coffee) dan dan Jawa Barat (Natcha Coffee). Natcha Coffee mengusung experimental coffee dari berbagai daerah di Jawa Barat. Seperti gunung galunggung, gunung papandayan, gunung cikurai, gunung halu, gunung gede, dan gunung guntur. Inovasi dari experimental coffee sangat menarik minat dari para pecinta kopi di Swiss. Mengingat Swiss merupakan negara dengan tingkat inovasi tertinggi di dunia. Experimental coffee ini bahkan sudah terjual habis di hari kedua festival.
Sementara itu, Bawadi coffee menawarkan tidak hanya biji kopi Indonesia berkualitas dari Aceh Gayo, namun juga berbagai daerah di Sumatera, Mandailing, Lampung, Jawa, Bali, Flores, Toraja, dan Papua.
Bawadi coffee menonjolkan sejumlah varian kopi seperti Arabica Gayo Natural, Arabica Gayo House Blend, Arabica Flores Bajawa, Arabica Java Temanggung dan yang tidak kalah menarik minat para pecinta kopi di Swiss yakni produk unggulan Kopi Luwak.
“Saya kira ini upaya yang harus terus kita lakukan bersama-sama seluruh komponen bangsa Indonesia, untuk tidak hanya melestarikan popularitas kopi spesial Indonesia di mata dunia, tetapi juga bagaimana kita bersama-sama meningkatkan produktivitas kopi, kualitas kopi, dan juga meningkatan pendapatan nasional kopi dan juga meningkatkan kesejahteraan petani kopi” jelas Dubes Ngurah.
Para pengunjung, mulai dari pelaku bisnis hingga pecinta kopi, memberikan respons positif dan tertarik dengan keberagaman dan keunikan cita rasa kopi Indonesia. Terlebih lagi, Swiss sendiri adalah negara dengan tingkat konsumsi kopi yang tinggi, sehingga pameran ini menjadi ajang yang strategis untuk memperkenalkan kekayaan kopi Indonesia secara lebih luas.
“Selamat kepada KBRI Swiss di Bern karena telah berpartisipasi aktif dalam Festival Kopi Internasional Swiss 2024 yang sangat sukses! Kami, Natcha Coffee, sangat senang telah bergabung di stan KBRI, terjual habis hanya dalam dua hari dan terhubung dengan banyak calon pembeli. Ini adalah salah satu acara tersukses yang pernah kami ikuti, dan kami berharap dapat bergabung lagi tahun depan. Terima kasih atas kesempatan yang luar biasa ini,” ujar Natan, pimpinan Natcha Coffee.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Duta Besar atas kesempatan yang diberikan untuk diundang dan berpartisipasi di Swiss. Alhamdulillah, kami telah mendapatkan lima buyer potensial, dan kami berharap tahun depan kami dapat kembali ikut serta dalam kegiatan ini,” kata Bawadi, pimpinan Bawadi Coffee.
Partisipasi Indonesia dalam pameran kopi ini memperkuat peluang ekspor kopi Indonesia ke pasar Swiss dan Eropa pada umumnya. Melalui kehadiran Indonesia ini diharapkan dapat menjaga konsistensi “branding” posisi kopi Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di dunia, sekaligus memperkuat jaringan kemitraan dan membuka peluang bagi produsen dan petani kopi Indonesia untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Potensi nilai transaksi yang dicatatkan dalam 3 hari pameran mencapai US$ 7.8 juta, hal ini belum termasuk potensi kontrak jangka panjang. (opp/udi)