MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Belasan mahasiswa program master King’s College London di KEK Singhasari, akan segera memulai tahun ajaran baru. Hal tersebut usai peresmian program perkuliahan oleh Head of Arts dari Fakultas Seni dan Humaniora King’s College London Prof Hugh Bowden, Selasa (15/10) siang.
CEO dan Ketum Yayasan Kings Singhasari David Santoso mengatakan bahwa pendidikan tersebut diharapkan dapat mencetak SDM unggul. Berstandar internasional serta dengan memahami permasalahan yang ada di Indonesia. “Ada lima program studi yang kami buka. Diantaranya Digital Economy, Digital Futures, Digital Law, Digital Psychology dan Cyber Security,” bebernya.
Ia menyebutkan total ada 14 mahasiswa dari BUMN dan Pemprov Jatim yang tergabung. Mereka saat ini mengambil program studi digital ekonomi. Sistem pembelajaran juga dilakukan secara hybrid dengan tatap muka dan daring. “Tentu target kami dalam lima tahun ke depan sudah ada sekitar 700 mahasiswa. Dengan memenuhi lima program studi yang sudah kami buka,” jelasnya.
Sementara itu, Prof Hugh Bowden dalam bahasa Inggris, menuturkan, belasan mahasiswa yang diterima adalah angkatan pertama. Ia menyebutkan bahwa di King’s College London Singhasari memiliki nuansa yang berbeda, karena permasalahan yang sering diangkat ada di sekitar mahasiswa.
“Kami menerima 14 mahasiswa magister program studi digital economy pada tahap awal ini. Nantinya pembelajaran akan lebih mengarah kepada penuntasan permasalahan terhadap hal-hal di kawasan Asia Tenggara hingga Jawa Timur,” ungkapnya.
Saat ini sudah ada beberapa dosen asli dari King’s College London yang telah datang ke Malang, untuk memberikan pembelajaran langsung. Kemudian akan ada beberapa momen untuk mengulas keilmuan yang didalami dengan permasalahan yang menjadi konsentrasi di Asia Tenggara, Indonesia hingga Jawa Timur khususnya.
“Ini adalah pembelajaran transnasional pertama di Indonesia dengan kami. Tentu ini adalah hal yang luar biasa, dan kami berharap bahwa para mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di King’s College London namun tetap berada di Indonesia,” tandasnya. (rex/udi)
