spot_img
Monday, June 30, 2025
spot_img

Benahi Infrastuktur Pendidikan dan Kesehatan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Siapkan Generasi Emas 2045

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Siapkan generasi emas 2045 dari sektor pendidikan dan kesehatan terus dilakukan Pemkot Batu. Untuk mencapai itu, revitalisasi terhadap bangunan sekolah untuk menunjang proses pembelajaran yang nyaman dan aman bagi siswa-siswi SD SMP dan memastikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kota Batu di atas 90 persen menjadi atensi bagi Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.

Terbukti di tahun 2024 ini, Pemkot Batu melalui Dinas Pendidikan gelontorkan Rp 6,8 miliar untuk merehab dan membangun beberapa SD dan SMP yang perlu dilakukan revitalisasi. “Sektor pendidikan jadi salah satu yang berperan penting untuk menyongsong generasi emas Indonesia 2045. Pasalnya melalui pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi,” ujar Aries kepada Malang Posco Media.

Untuk itu Pemkot Batu di tahun 2024 ini menitik beratkan dengan perbaikan fasilitas dan gedung di sekolah-sekolah. Revitalisasi perlu dilakukan supaya kenyamanan belajar siswa tidak terganggu.

“Dengan peningkatan infrastruktur, sarpras, fasilitas secara merata di sekolah SD dan SMP Kota Batu maka siswa akan mampu belajar mengajar dengan nyaman. Sehingga tinggal diselaraskan dan didukung dengan pemanfaatan teknologi dan peningkatkan kompetensi guru agar terbentuk generasi emas Indonesia 2045,” beber Kepala Dinas Pendidikan Jatim.

Sementara itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu M Chori bahwa pembangunan fisik bagi sekolah di Kota Batu menjadi prioritas. Hal itu dibuktikan oleh Pemkot Batu melalui Dinas Pendidikan dengan menganggarkan sebesar Rp 6,8 miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi gedung Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pembangunan dan rehabilitasi menggunakan anggaran APBD sebanyak 41 persen dan sebanyak 59 persen berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Dengan total pembangunan sebanyak 10 titik lokasi atau sekolah yang dibangun atau direhab di Tahun 2024 ini.

“Tahun ini Dindik merehab 10 sekolah yang dilakukan pembangunan dan rehabilitasi. Sekolah tersebut terbagi di Kecamatan Bumiaji sebanyak 4 titik yaitu SDN Giripurno 02, SDN Punten 01, SMPN 5 dan SMPN 6 dengan total anggaran sebesar Rp 4,7 miliar,” bebernya.

Selanjutnya di Kecamatan Junrejo, juga terdapat 4 titik lokasi sekolah yang akan dibangun dan direhab. Yaitu SDN Junrejo 01, SDN Junrejo 02, SDN Pendem 01 dan SMP Diponegoro dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,6 miliar. Sedangkan di Kecamatan Batu ada 2 titik sekolah, yaitu SD Sisir 01 dan SMPK Widyatama dengan alokasi total anggaran sebesar Rp 575 juta. “Anggaran terbesar dipergunakan untuk SMPN 5 dan SMPN 6 Kota Batu, masing-masing mendapat anggaran sebesar Rp 1,4 miliar,” imbuhnya.

Sesuai rencana di SMPN 5 Kota Batu, anggaran dipergunakan untuk rehabilitasi ruang perpustakaan dan perabotannya, rehabilitasi ruang laboratorium IPA beserta perabotannya, rehabilitasi ruang laboratorium komputer beserta perabotannya dan pembangunan ruang tata usaha beserta perabotannya.

Berbeda dengan di SMPN 6 Kota Batu, rencana akan dibangun ruang kelas baru beserta perabotannya. Tahun ini, SDN Giripurno 02 juga menjadi salah satu sekolah yang direhab.

“Untuk anggaran sebesar Rp 1,1 miliar disiapkan untuk renovasi atap ruang kelas, rehabilitasi ruang kelas, rehabilitasi jamban, rehabilitasi ruang perpustakaan, rehabilitasi ruang guru, pembangunan ruang kelas baru dan pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotannya,” paparnya.

Dari besaran anggaran rehab sekolah tersebut, diungkap Chori pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari APBD maupun DAK APBN sudah mulai dikerjakan. Dengan perkiraan selesai pada Desember 2024.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Batu Aditya Prasaja menerangkan bahwa capaian Program Prioritas Dinas Kesehatan Kota Batu Triwulan 3 Tahun 2024 terdiri 3 capaian. Pertama capaian SPM Bidang Kesehatan triwulan 3 Tahun 2024 yang terdiri dari 12 Indikator telah terealisasi sebesar 93,82 persen.

“Capaian 93,82 persen itu meliputi banyak hal. Di antaranya pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, balita, bayi baru lahir, usia pendidikan dasar, usia produktif, usia lanjut, hingga pelayanan kesehatan dengan risiko terinfeksi HIV,” paparnya. 

Selanjutnya untuk percepatan penurunan stunting sampai dengan TW 3 telah banyak upaya yang dilakukan. Mulai dari pemantauan tumbuh kembang di posyandu yang dilakukan setiap bulan, kunjungan rumah balita yang tidak hadir di posyandu oleh kader kesehatan.

Kemudian pemeriksaan balita stunting oleh dokter spesialis anak di RS dan pemeriksaan penunjang dengan capaian 428 balita stunting (36,3 persen) dari jumlah balita Stunting Tahun 2024 sebesar 1.176 balita bertempat di RS Baptis, RS Etty Asharto dan RS Karsa Husada Pendampingan Ibu Hamil Resti sebanyak 821 bumil dengan sasaran 822 bumil. Serta pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) kepada anak balita yang mengalami stunting sebanyak 1.127 balita.

“Terakhir adalah capaian Universal Health Coverage (UHC) Kota Batu per September adalah 99.85 persen atau artinya sebesar 99,85 persen warga Kota Batu telah memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan (tercover BPJS Kesehatan). Sedangkan sisanya 0,15 persen karena ada bayi-bayi yang baru lahir dan dipastikan akan tercover UHC,” tandasnya. (adv/eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img