spot_img
Saturday, October 19, 2024
spot_img

Genggam Sukses dengan Kunci Birrul Walidain

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bagi Whida Rositama, M.Hum, CT, patuh kepada orang tua atau yang dikenal dalam istilah Arab sebagai birrul walidain adalah prinsip hidup yang senantiasa ia pegang erat. Dosen Sastra Inggris di Fakultas Humaniora, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini, tak hanya dikenal sebagai akademisi, tetapi juga aktif di dunia hiburan. Perempuan enerjik yang selalu sibuk ini meyakini bahwa keberkahan dan kesuksesan yang ia raih selama ini tidak terlepas dari doa serta restu kedua orang tuanya.

“Menjadi dosen adalah harapan orang tua saya, dan saya percaya bahwa keberkahan doa mereka nyata adanya. Segala kesuksesan yang saya capai sekarang juga berkat ridho dari kedua orang tua,” ungkap Whida yang selalu tampil anggun dengan hijabnya.

- Advertisement -

Di balik kesibukannya sebagai abdi negara dan pengajar di kampus, Whida tetap berhasil menjalankan berbagai kegiatan lain di luar dunia akademisi. Ia tidak hanya bergelut di bidang pendidikan, tetapi juga berkiprah di dunia hiburan, mulai dari event organizer (EO), tarik suara, hingga akting. Dunia entertain telah menjadi bagian dari kehidupannya sejak lama. Bahkan, Whida pernah terjun ke dunia model dan pageant ketika masih duduk di bangku perkuliahan. Saat semester akhir program sarjana di UIN Maliki Malang, ia mulai serius menekuni bidang tersebut, dan melanjutkan petualangannya ke jenjang magister di Universitas Indonesia (UI).

Selama di UI, Whida membentuk sebuah girl band bernama Jade, yang berhasil menciptakan tiga lagu berisi syiar Islami. Tak hanya berhenti di sana, ia telah merilis lima single sebagai penyanyi solo. Kegemarannya dalam dunia musik dan seni sudah tumbuh sejak kecil, di mana ia gemar membuat puisi dan pantun.

 “Bagi saya, dunia entertain adalah sarana untuk healing dari kesibukan akademik yang padat. Namun, akademisi tetap menjadi prioritas utama saya, dan kewajiban seperti tri dharma perguruan tinggi selalu saya dahulukan,” jelasnya.

Keberhasilannya dalam menjalani banyak peran tidak lepas dari kemampuannya dalam manajemen waktu. Whida mengaku sejak kecil ia sudah terbiasa mencatat jadwal kegiatan harian, sebuah kebiasaan yang masih ia lakukan hingga sekarang. Dengan manajemen waktu yang baik, ia mampu mengatur kegiatan kampus dan hiburan secara seimbang, sehingga semuanya bisa berjalan lancar.

Di luar aktivitasnya sebagai dosen dan musisi, Whida juga tengah sibuk menulis naskah beberapa film. Salah satu karya terbarunya, sebuah film berjudul Tak Kenal Maka Ta’aruf, akan ditayangkan pada Desember 2024. Tidak hanya menjadi penulis naskah, Whida turut berakting dalam film tersebut sebagai seorang dosen, peran yang tidak asing baginya.

Whida mengungkapkan bahwa hidup harus dijalani dengan sungguh-sungguh, diiringi dengan keterampilan soft skill yang memadai serta kepatuhan kepada orang tua. “Saya yakin, ridho orang tua adalah yang paling utama. Selama kita menjalaninya dengan hati yang tulus dan penuh tanggung jawab, pasti ada jalan yang terbuka untuk kesuksesan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Bagi Whida, birrul walidain bukan sekadar konsep dalam agama, tetapi menjadi panduan hidup yang mengantarkannya meraih berbagai pencapaian. Dengan berbekal restu dari orang tua serta kerja keras, ia terus melangkah maju, tidak hanya sebagai akademisi yang berprestasi, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang mewarnai dunia hiburan. (adm/nda)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img