.
Friday, November 22, 2024

Kolaborasi Rektor, Mahasiswa, Tampilkan Sendratari Ramayana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Puncak Lustrum XIV dan Dies Natalis Ke-70 Universitas Negeri Malang

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puncak acara Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 Universitas Negeri Malang (UM) dimeriahkan dengan pagelaran Cakramastaka, Seni Drama dan Tari (Sendratari) Ramayana. Pagelaran ini digelar di Graha Cakrawala, Jumat (18/10) malam lalu. Melibatkan kolaborasi antara Rektor UM, wakil rektor, dekan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Total ada 80 pemain dan pemusik.

Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., berperan sebagai Raja Janaka dalam sendratari yang mengisahkan perjuangan cinta Ramayana. “Acara ini bukan hanya merayakan Dies Natalis UM, tetapi juga menjaga kekayaan budaya Indonesia,” ujar Prof. Hariyono. .

Ia berharap nilai-nilai cinta dan dedikasi yang terkandung dalam cerita Ramayana dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UM. Pagelaran ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam upaya melestarikan budaya dan pendidikan berkualitas (SDG 4) serta memperkuat komunitas dan identitas lokal (SDG 11)

Selain pertunjukan, simbolis pemotongan tumpeng oleh rektor UM juga dilakukan sebagai penanda peringatan hari lahir UM. Acara diakhiri dengan pembagian doorprize berupa sepeda listrik, televisi, dan hadiah menarik lainnya untuk memeriahkan suasana.

“Semoga cinta yang kita miliki kepada UM dan bangsa ini terus tumbuh, membawa UM menuju prestasi yang mendunia,” tutup Prof. Hariyono

Ketua Panitia Lustrum, Evynurul Laily Zen, S.S., M.A., Ph.D., menekankan semangat dan komitmen para pemain sangat luar biasa, meskipun sebagian besar dari mereka bukan penari profesional.

MEMUKAU: Dr. Rully Aprilia Zandra, S.Pd., M.Pd., M.Sn. memerankan Ramayana dalam pagelaran Cakramastaka di acara puncak Lustrum Ke-XIV Dies Natalis Ke-70 UM

“Mereka berlatih keras demi memberikan yang terbaik. Cinta dan dedikasi inilah yang menjadi kunci keberhasilan pagelaran ini,” jelas Evynurul.

Tida hanya menampilkan kecintaan terhadap almamater, acara ini juga menjadi wujud pelestarian budaya lokal. “Dengan mengangkat kisah Ramayana, kita turut nguri-nguri kabudayan Jawi dan meneguhkan cinta kita pada Tanah Air,” tambahnya.

Sebelum acara pagelaran Cakramastaka, pada pagi harinya dilaksanakan upacara Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 UM. Dalam kesempatan tersebut, Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd merefleksikan perjalanan UM selama tujuh dekade.

“UM telah menjadi bagian penting dalam membentuk generasi penerus yang berintegritas. Kesehatan fisik dan mental adalah fondasi utama untuk meraih prestasi global,” ujarnya.

Tema Lustrum XIV dan Dies Natalis ke-70 UM adalah Sehat Bahagia Prestasi Mendunia. Tema ini menjadi simbol komitmen UM untuk terus berinovasi dan berprestasi di kancah internasional. Evynurul Laily Zen, S.S., M.A., Ph.D., menegaskan bahwa perayaan ini menjadi momentum penting bagi UM untuk terus melangkah menuju pencapaian global.

“UM yang telah menginjak usia 70 tahun, sudah saatnya semakin memperluas prestasinya dan mengukuhkan posisinya sebagai kampus kelas dunia,” pungkasnya. (imm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img