.
Friday, November 22, 2024

Pengabdian Masyarakat Dosen UNIGA dan UNITRI, Beri Bantuan Mesin Pengiris Pisang UMKM Omah Kripik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – UMKM Omah Kripik yang ada di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, selama ini memproduksi kripik dengan menggunakan alat pengiris pisang dengan model translasi. Ini menjadi kendala bagi mereka untuk meningkatkan hasil produksinya. Sehingga masalah ini menjadi perhatian oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gajayana (Uniga) dan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Unitri).

Selama kurang lebih empat bulan, tim ini melakukan diskusi dan pengamatan di lokasi. Mereka adalah Muhammad Agus Sahbana, ST., MT (Dosen Teknik Mesin Uniga Malang) selaku Ketua Tim. Anggotanya yaitu Achmad Setiawan, ST., MT. (Dosen Teknik Elektro Uniga Malang) dan Zainol Arifin, SP., MP. (Dosen Agribisnis Unitri Malang). Tim ini mengajukan Proposal Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) 2024 melalui Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan berhasil lolos untuk didanai pada tahun 2024 ini.  “Lalu kami melakukan survey di lokasi, dan berhasil mengidentifikasi permasalahan mitra,” ujar Muhammad Agus Sahbana, ST., MT, kepada Malang Posco Media, Minggu (20/10) kemarin.

Dia menjelaskan, melalui Pengabdian kepada Masyarakat ini timnya memberikan sebuah unit alat. Yakni alat pengiris pisang yang menggunakan model rotasi, dengan mata pisau yang berputar dengan motor listrik yang berdaya rendah 200 W.

“Selama ini UMKM Omah Kripik menggunakan alat pengiris pisang dengan model translasi. Alat ini menggunakan mata pisau iris tunggal dan berkedudukan tetap serta menggunakan tenaga tangan untuk menghasilkan irisan pisang yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan keripik pisang,” ujarnya.

Tim melakukan diskusi panjang guna menentukan model alat yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dan mudah dioperasikan. Sehingga ditemukanlah alat pengiris pisang yang menggunakan model rotasi berdaya listrik.

Dari hasil ujicoba mesin baru ini didapatkan peningkatan kapasitas produksi yang semula dengan alat model translasi hanya 20 kilogram sehari, maka dengan mesin model rotasi didapatkan sebanyak 60 kilogram sehari.

“Hal ini akan menunjang produktivitas dari keripik pisang yang dihasilkan. Mesin model rotasi ini telah diserahkan kepada mitra pada tanggal 18 Oktober 2024 di Balai Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto melalui Sekretaris Desa setempat,” tuturnya.

Ketua UMKM Omah Kripik, Salam, merasa bersyukur dengan adanya bantuan dari tim dosen pengabdian dari Uniga dan Unitri. “Kami punya harapan besar untuk mengembangkan kapasitas produksi keripik pisang, dan menambah income pendapatan anggota UMKM kami. Kami bersyukur kini sudah tercapai harapan terakhir berkat kepedulian tim dosen,” ucapnya. (imm/adv/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img