MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Kota Batu terbilang sangat memuaskan. Hal itu dibuktikan dengan raihan nilai SPM mencapai 93,82 persen hingga triwulan III ini. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Batu Aditya Prasaja.
“Untuk capaian Program Prioritas Dinas Kesehatan Kota Batu Triwulan 3 Tahun 2024 terdiri 3 capaian. Pertama capaian SPM Bidang Kesehatan triwulan III Tahun 2024 yang terdiri dari 12 Indikator telah terealisasi sebesar 93,82 persen,” ujar Adit kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan, capaian 93,82 persen terdiri dari 12 indikator. Meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil mencapai 65,91 persen, pelayanan ibu bersalin 70,71 persen, pelayanan balita 77,03 persen, pelayanan bayi baru lahir 68,49 persen.
Kemudian pelayanan pada usia pendidikan dasar 86,22 persen, pelayanan usia lanjut 89,83 persen, pelayanan kesehatan penderita diabetes militus mencapai 298,77 persen, pelayanan gangguan jiwa berat mencapai 179,01 persen, hingga pelayanan kesehatan dengan risiko terinfeksi HIV capai 132,5 persen,” paparnya.
“Selanjutnya untuk percepatan penurunan stunting sampai dengan triwulan III telah banyak upaya yang dilakukan. Dengan kegiatan yang telah kami laksanakan mulai dari pemantauan tumbuh kembang di posyandu yang dilakukan setiap bulan, kunjungan rumah balita yang tidak hadir di posyandu oleh kader kesehatan,” terangnya.
Kemudian pemeriksaan balita stunting oleh dokter spesialis anak di RS dan pemeriksaan penunjang dengan capaian 428 balita stunting (36,3 persen) dari jumlah balita Stunting Tahun 2024 sebesar 1.176 balita bertempat di RS Baptis, RS Etty Asharto dan RS Karsa Husada Pendampingan Ibu Hamil Resti sebanyak 821 bumil dengan sasaran 822 bumil.
“Serta kami telah melakukan pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) kepada anak balita yang mengalami stunting sebanyak 1.127 balita,” imbuhnya.
Terakhir adalah capaian Universal Health Coverage (UHC) Kota Batu per September adalah 99.85 persen atau artinya sebesar 99,85 persen warga Kota Batu telah memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan (tercover BPJS Kesehatan).
“Sedangkan sisanya 0,15 persen karena ada bayi-bayi yang baru lahir. Meski begitu pada prinsipnya untuk UHC sudah 100 persen karena setiap saat ada bayi lahir secara tidak langsung akan menjadi tambahan yang harus dimasukkan,” tegasnya.(eri/lim)