MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Resolusi Jihad disuarakan dengan lantang oleh civitas akademika Universitas Islam Malang (Unisma). Menandai Hari Santri Selasa (22/10) kemarin, semangat juang para santri kembali dikobarkan. Mereka mengucapkan kembali, Resolusi Jihad dan Ikrar Santri.
Resolusi Jihad dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Unisma, Dr. H. Muchtar Data, M.Pd. Diikuti secara serentak oleh seluruh peserta upacara. Rektor, para wakil rektor, dekan, dosen dan mahasiswa. Upacara Hari Santri dilaksanakan di halaman depan Kampus Hijau ini, sekaligus menjadi momentum Pembukaan Dies Natalis ke-44 Unisma.
Rektor Unisma Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D mengingatkan peran santri yang begitu besar untuk memperjuangkan Kemerdekaan bangsa. Semangat juang mereka menjadi pemantik perjuangan bangsa sehingga lahirnya Resolusi Jihad.
Prof Junaidi mengimbau agar civitas akademika Unisma benar-benar bisa menghayati, memaknai dan mengimplementasikan Resolusi Jihad dalam kontek kehidupan masa kini. “Di dalam resolusi jihad ada nilai juang atau patriotisme. Ada nilai keikhlasan, dan ada nilai persatuan-kerukunan. Nilai-nilai tersebut harus bisa kita implementasi,” katanya.
Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung dalam Resolusi Jihad sangat in line dengan Trilogi Pengabdian Unisma. Yakni keikhlasan, kerukunan dan kejujuran. “Trilogi ini menjadi landasan kita dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Baik dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Harus dilandasi dengan ikhlas, rukun, dan jujur,” tuturnya.
Unisma saat ini sedang ‘terbang melesat’ menggapai cita-cita besar menjadi World Class University (WCU). Butuh energi besar dan pemikiran besar untuk mencapai tujuan tersebut. Maka semangat dan nilai juang para santri diharapkan mampu mendongkrak kekuatan civitas Unisma.
Sesuai dengan tema Hari Santri saat ini, Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. “Mudah-mudahan civitas akademika Unisma, berpartisipasi secara aktif dalam upaya mencapai World Class University. Dan upacara Hari Santri ini sekaligus menjadi Pembukaan Dies Natalis yang ke 44 Unisma,” ucap Rektor.
Upacara Peringatan Hari Santri di Unisma berlangsung dengan khidmat. Diawali dengan pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan, Resolusi Jihad dan Ikrar Santri. Semua diikuti secara serentak oleh peserta upacara.
Rektor Unisma mengatakan para santri di zaman dulu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Kemerdekan Indonesia. Perlawanan kepada penjajah banyak terjadi di berbagai daerah. Hingga akhirnya, KH. Hasyim Asy’ari menerbitkan fatwa jihad pada 17 September 1945.
Ada dua poin dalam resolusi jihad. Pertama memohon pada pemerintah pusat untuk merebut kembali kemerdekaan dan mengajak Bangsa Indonesia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. “Pentingnya resolusi jihad menjadi tonggak yang sangat berarti dalam perjalanan Bangsa Indonesia,” pungkasnya. (imm/udi)