spot_img
Saturday, August 2, 2025
spot_img

Toko Oleh-Oleh Hadir di Dalam Kampung Kayutangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Geliat ekonomi di kampung Kayutangan Heritage makin berkembang dari waktu ke waktu. Terbaru, kini bahkan telah muncul toko oleh-oleh yang lokasinya ada di dalam perkampungan Kayutangan. Dengan desain dan tampilan yang juga bernuansa heritage, toko oleh oleh ini pun menyedot antusias para wisatawan yang berkunjung.

Sebab, oleh-oleh yang dijual pun agak berbeda seperti toko oleh-oleh lainnya. Sehingga tidak hanya produk oleh oleh makanan dan minuman, tapi banyak juga produk kreatif seperti post card, sticker, buku, mug, t-shirt, jaket yang semuanya penuh dengan sentuhan seni dan kental ciri khas Malang. Total ada 34 jenis produk yang ada di Sesuatu Dari Kota Malang.

“Disini kan masih belum ada toko oleh-oleh yang khas Malang banget. Terus kepikiran, karena aku dan teman-teman suka gambar, akhirnya kepikiran mengarahkan art kami ke arah yang Malang banget,” terang Gio Careira Juliandika General Manager Sesuatu Dari Kota Malang, kemarin.

Toko oleh-oleh ini mulai eksis pada Februari lalu, dan belum genap enam bulan. Sejak awal toko ini memang menyasar target market wisatawan yang masuk dalam perkampungan Kayutangan.

Ragam produk yang ada di dalam Sesuatu Dari Kota Malang juga cocok untuk beragam usia. Harga yang dipatok mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 325 ribu.

“Sebenarnya pasarnya lebih ke traveller kayaknya, cuma kami memberi beberapa opsi. Kalau orang orang tua biasanya suka yang lebih ke arah yang fungsional, kalau anak muda lebih banyak ke hal hal yang lucu. Yang jelas yang kami tonjolkan adalah karya seninya,” bebernya.

Tidak hanya itu, yang menjadi daya tarik adalah karya seni yang dimasukkan dalam produk seperti t-shirt, baju hingga jaket. Salah satu contohnya adalah lukisan Kanal Kayutangan yang merupakan salah satu ikon di Kayutangan. Semuanya dibuat oleh seniman yang merupakan teman-temannya.

“Semuanya ini karya sendiri. Jadi cuma ada di toko ini saja original. Kami bikin sendiri, develop dan kami pasarkan,” tegasnya.

Gio mengaku optimis dengan eksistensi toko oleh-olehnya itu meski lokasinya berada di dalam perkampungan. Ia yakin dengan produk yang bernilai seni dan berbeda dengan yang dimiliki toko oleh-oleh lain, bisa merebut perhatian wisatawan.

“Ekosistem oleh oleh di Malang relatif montone dan stylenya begitu. Belum ada yang artsy atau anak muda banget. Jadi kami ingin memasukkan ego kami sebagai seniman ke produk oleh-oleh, sehingga orang-orang yang datang dari luar kota ke Malang mendapatkan oleh oleh yang variatif dan trendy,” pungkasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img