MALANG POSCO MEDIA – Momen Hari Raya Idul Fitri dan Natal identik dengan acara kumpul keluarga dan makan bersama. Saling mengunjungi keluarga dekat dan jauh untuk menyambung silahturahmi. Di setiap waktu kunjungan pasti tersedia banyaknya makanan. Sama halnya dengan di Portugal, momen Natal dan Paskah menjadi agenda kumpul dengan keluarga besar. Suasana “mudik ke rumah orang tua” menjadi kegiatan khas pada liburan Natal. Karena di Portugal tidak ada perayaan Hari Raya Idul Fitri. Makanan apa saja yang menjadi identitas kumpul keluarga ala Portugal?
Hari Raya, syukuran, kenduri, arisan, acara ulang tahun anak, acara sunatan, nikahan, tunangan adalah contoh beberapa kegiatan yang sering dilakukan di Indonesia. Tidak hanya keluarga kecil yang merayakan namun cukup mengundang banyak orang. Contohnya adalah acara ulang tahun anak. Jarang sekali orang tua yang merayakan ulang tahun anak hanya bersama keluarga kecil (read:ayah, ibu, kakak, adik). Biasanya minimal mengundang kakek, nenek. Bahkan ada yang sudah membuat pesta di sekolah ataupun di restoran dengan mengundang seluruh teman kelasnya.
Begitu juga di Portugal, beberapa kali mendapatkan undangan acara ulang tahun anak. Dari teman sekolah dan sesama teman Indonesia. Konsep ulang tahun biasanya bermain bersama di playground sekitar 2,5 jam dan dilanjut dengan tiup lilin, potong kue ulang tahun. Selain itu juga ada cemilan seperti keripik, popcorn, jelly, dan jus buah yang bisa diambil oleh anak-anak.
Biasanya orang tua hanya mengantar dan menjemput anak di tempat pesta. Bayangkan tempat pestanya seperti Kidzania atau Kidzoona. Orang tua tidak perlu menunggu anak selama pesta. Cukup simple karena dari pihak yang punya hajat tidak perlu mempersiapkan hidangan spesial untuk orang tua. Jam acara ulang tahun juga biasanya setelah makan siang dan sebelum makan malam. Dengan asumsi tidak perlu menyiapkan makan berat untuk anak.
Berbeda dengan acara nikahan, di Portugal tidak mengenal mengundang ribuan orang untuk datang ke acara nikahan. Acara nikahan di Indonesia masih cenderung mengundang ribuan orang di gedung. Bahkan kemungkinan besar banyaknya undangan adalah relasi dari orang tua bukan teman dari sang mempelai. Mahalnya segala biaya sewa di Portugal membuat si pihak hajat merayakan acara sederhana dan benar-benar mengundang kerabat terdekat saja.
Hal yang tidak biasa dari acara ulang tahun dan nikahan di Portugal adalah konfirmasi kehadiran minimal seminggu sebelumnya. Menjadi hal yang biasa ketika tidak datang ke acara ulang tahun teman sekelas. Di undangan telah dicantumkan nomor untuk dikirimi pesan datang atau tidak ke acara. Hal ini digunakan untuk menghitung jumlah konsumsi yang perlu disediakan oleh si pemangku hajat. Tidak ada ceritanya tuh “ujug-ujug” datang tanpa konfirmasi. Tidak ada perasaan “baper” atau “sungkan kalau tidak kasih kado”.
Tradisi yang suka dilakukan oleh orang Portugal adalah mengundang makan bersama di rumah, nonton siaran bola langsung di TV, atau janjian makan di luar. Pernah kami makan malam di restoran portugis pada malam natal, kala itu terlihat sederet meja panjang yang sudah ditulisi “Reservado” atau artinya sudah dibooking oleh orang. Seiring berdatangnya waktu banyak keluarga satu per satu datang. Sambil cipika cipiki (cium pipi kanan pipi kiri). Ternyata keluarga besar tersebut merayakan makan malam Natal di restoran.
Kenapa pilih di restoran bukan di rumah? Di Portugal ada restoran “All you can eat” tapi dengan segala menu portugis. Per-orang dikenakan harga 14 Euros (Rp.238.000). Perhitungan split bill (pisah pembayaran) akan lebih mudah disesuaikan dengan jumlah kepala. Oh ya, normalnya di Portugal adalah bayar masing-masing ya alias split bill. Tidak ada yang namanya pembayaran makan di resto di bebankan kepada 1 orang saja. Karena akad makan malam bersama adalah makan bersama-sama. Lain ceritanya kalau memang sengaja ingin mengundang serta membayari semua makanan.
Kalau makan di resto cenderung lebih mahal, maka alternatif lainnya adalah mengundang makan dirumah bersama. Pihak pemilik rumah biasanya telah menyediakan paket menu appetizer (menu pembuka), main course (menu utama), dan dessert (makanan penutup). Sedangkan tamu yang datang biasanya akan membawa makanan/minuman juga. Tidak datang dengan tangan kosong normalnya. Kedua belah pihak akan saling bertanya terkait preferensi makanan. Apakah ada alergi, makanan yang tidak disuka, atau pantangan makanan.
Sejak tinggal di Eropa, entah sudah berapa kali saya mengundang teman makan dirumah. Dari teman Indonesia hingga teman bule. Menu favorit yang sering saya buat adalah Bakso (appetizer), lontong sate ayam (main course), dan es buah/salad buah (dessert). Jangan tanya apakah saya bisa memasak semua menu tersebut sejak di Indonesia? Jawabannya jelas TIDAK. Paling mentok masuk dapur hanya masak Indomie, goreng nugget, dan buat telur ceplok. Hahaha.
Pengalaman paling berkesan untuk kami adalah saat diundang oleh warga lokal Portugis untuk makan siang bersama. Menu andalan untuk appetizer adalah kerang dan udang. Semuanya hanya dibumbui dengan bawang putih, minyak zaitun, dan lemon. Rasanya sangat lezat dan tidak terasa amis sama sekali. Untuk main course ada daging steak picanha. Sebenarnya daging steak ini lebih asli budaya dari Brazil, namun sudah diadopsi oleh orang portugis. Ada yang lebih khas lagi adalah Ikan Bacalhau atau ikan kod kalau di Indonesia. Katanya orang Portugis memiliki 365 resep untuk memasak Bacalhau. Favorit saya adalah Bacalhau a bras. Bentuknya adalah suwir-suwir daging ikan kod yang dimakan bersama kentang atau nasi. Enak karena tidak perlu membuang duri-duri ikan, upppsss.
Sedangkan untuk dessert, jelas aneka kue-kue manis Portugal. Buat kawan pembaca yang suka manis, Portugal adalah tempat yang tepat. Semuaaa kue asli dari toko roti rasanya supeeer manis. Mulai dari kue bolu, mousse, pudding manis, dan pasteis de nata, mereka menjadi dessert favorit. Pasteis de nata dan kopi menjadi perpaduan yang sangat cocok. Bahkan segelas cangkir espresso adalah dessert bagi orang portugis.
Menurut Hindustan times, Portugal adalah negara ke-4 di Eropa yang memiliki cita rasa makanan enaaak. Italia, Perancis, dan Spanyol berada di posisi teratas. Namun menurut kami pribadi, makanan di Spanyol dan Portugal jauh lebih cocok di lidah daripada makanan Italia dan Perancis, wkwkwk. Rasa rempah-rempahnya lebih berasa. Sedangkan makanan Italia dan Perancis lebih banyak menggunakan bahan keju serta jaraaang sekali punya nasi.
Kalau kawan pembaca berkunjung ke Portugal, pastikan mencoba seafood, bacalhau, dan pasteis de nata yaaa. Kalau bingung belinya Dimana, bisa mengajak Mami DoubleZ untuk makan bersama. Kalau mau traktir juga boleh lhooo, hehe. OPP.