MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – BPBD Kota Batu segera menggelar apel siaga bencana memasuki musim penghujan akhir tahun ini. Rencananya apel siaga bencana akan dilakukan di Pasar Induk Among Tani Batu.Â
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan memasuki musim penghujan ini pihaknya telah melakukan persiapan. Mulai dari SDM, fasilitas hingga pemetaan daerah rawan bencana.
“Dalam waktu dekat kami akan melaksanan apel siaga bencana di Balai Kota Among Tani Batu. Setidaknya ada sekitar 400 personel BPBD yang akan berpartisipasi dalam apel siaga bencana menghadapi musim penghujan,” ujar Agung kepada Malang Posco Media, Senin (28/10) kemarin.
Ia menjelaskan, untuk pemetaan daerah rawan bencana juga telah dilakukan dan dilaporkan kepada Pj Wali Kota Batu. Di antaranya seperti pemetaan daerah rawan longsor dan banjir. “Dari hasil pemetaan beberapa daerah yang rawan longsor seperti di Kecamatan Bumiaji meliputi Desa Sumber Brantas, Tulungrejo, Gunungsari, Sumbergondo,” bebernya,” bebernya.
Selain itu ada beberapa titik langganan longsor ketika hujan deras mengguyur Kota Batu. Yakni jalur kawasan payung Kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu. Termasuk di wilayah Malang Barat seperti sepanjang jalur Pujon, Ngantang dan Kasembon.
“Sedangkan daerah kawasan Banjir seperti Dusun Beru Desa Bumiaji dan sepanjang aliran sungai mati di Bulukerto harus tetap diwaspadai agar tidak terjadi banjir bandang seperti tahun 2021 lalu,” paparnya.
Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi risiko dan dampak buruk hingga timbulnya korban bencana memasuki musim penghujan yang sudah tiba. Agung meminta semua pihak mulai dari lingkungan warga hingga desa kelurahan melakukan mitigasi pencegahan.
“Mitigasi yang bisa dilakukan meliputi update informasi cuaca, monitoring saluran air, mengecek kondisi tebing agar tidak terjadi longsor atau banjir. Kami juga akan membangun Posko Siaga Darurat. Tujuannya ketika terjadi bencana yang tidak diinginkan, penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” terangnya.
Agung juga menghimbau kepada semua pihak untuk gotong royong membersihkan saluran air dan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Mengingat banjir yang terjadi di Kota Batu diakibatkan karena selokan yang tertutup sampah.
Tidak hanya BPBD, mitigasi berupa pembersihan saluran air nantinya akan dibantu Dinas PUPR dengan memantau kondisi drainase atau sungai untuk mencegah terjadi genangan banjir. Serta akan dibantu DLH untuk meningkatkan penanganan dan pengangkutan sampah untuk menghindari terjadinya penumpukan.
“Terpenting lagi untuk pencegahan bencana ini membutuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan implementasi yang efektif dari langkah-langkah antisipasi musim hujan,” pesannya.(eri/lim)