MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Akun facebook bernama Sandy Sandi mengeluhkan adanya trotoar yang baru dibangun membahayakan pejalan kaki di grub Rembug Online Batu pada, Selasa (29/10). Akun tersebut mengeluhkan adanya pecahan batu fosfor tidak beraturan dan membahayakan pejalan kaki.
“Trotoar baru yang belum selesai 100 persen di Jalan Bromo Semeru. Di atas trotoar disebar batu glow in the dark yang membahayakan pejalan kaki, karena posisi pemasangannya banyak yang tidak masuk ke dalam cor sisi samping dari pecahan batu tersebut. Bentuk pecahan batu fosfor yang tidak beraturan seperti beling yang tajam, sangat berisiko, terutama bagi pejalan kaki yang ingin terapi tanpa alas kaki,” tulisnya.
“Himbauan buat warga yang melintas trotoar agar berhati” AWAS kesandung watu lincip landep. Harapan saya semoga dari dinas terkait ada koreksi proyek tersebut, supaya aman, nyaman berfungsi dengan baik buat kita semua. Terima kasih,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala DPUPR Kota Batu Alfi Nurhidayat memberikan keterangan atas keluhan warga tersebut, Rabu (30/10) kemarin. Alfi menerangkan bahwa pembangunan trotoar tersebut belum tuntas sepenuhnya.
“Terkait laporan warga di medsos tersebut kami sangat berterima kasih. Kami sampaikan bahwa pembangunan trotoar masih belum selesai. Nantinya masih ada tahapan coating finishing,” terang Alfi.

Menurutnya adanya fosfor yang muncul di permukaan masih akan diratakan. Kemudian seluruh permukaan trotoar tersebut akan dilapisi dengan bahan pelapis seperti cat batu alam yang terbuat dari bahan solvent based acrylic dengan alkaline guard.
“Jadi pada intinya sudah kami perhitungkan untuk keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Terlebih itu (fosfor, red) hanya asesoris tambahan saja, bukan keunggulan utama yang mau kami tonjolkan,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa untuk poin yang utama dari pedestrian-pedestrian yang dibangun ini adalah saat ini menggunakan material beton dengan permukaan bermotif stamped concrete yang tentunya lebih kuat dan tahan lama. Begitu juga pohon-pohon yang saat ini sudah tertata rapi, tidak zig-zag atau tidak beraturan seperti sebelumnya. “Serta dilengkapi ubin pemandu guiding block untuk saudara difabel. Untuk itu kami menghimbau agar masyarakat perlu bersama-bersama menjaga agar bisa kita nikmati bersama,” pungkasnya.(eri/lim)