Zahra Nur Azizah Peraih Tiga Medali di Peparnas 2024 Solo
Keterbatasan kondisi fisik tak menghentikan langkah Zahra Nur Azizah untuk berprestasi.
Ia merupakan difabel tuna daksa. Gadis asal Kepanjen Kabupaten Malang ini berhasil menorehkan prestasi di level nasional sekaligus memecahkan rekor. Yakni sebagai perenang gaya bebas di nomor Gaya Punggung 50 meter Putri S(9).
MALANG POSCO MEDIA – Sosok perempuan yang akrab disapa Zahra ini, memulai perjalannya sejak duduk di bangku SD tahun 2016, lalu. Di tengah kekurangan kondisi fisiknya, ia justru menemukan minatnya di olahraga renang yang dikenalkan oleh orangtua Zahra.
“Jadi saat itu, orang tua ingin putrinya punya keahlian non-akademik. Kemudian mulai mengenal olahraga air yang satu ini, dan terus mendalami. Meskipun di awal itu, saya sempat kesulitan menyeimbangkan badan di air karena kekurangan saya,” ujarnya.
Zahra sendiri merupakan difabel tuna daksa. Ia hanya memiliki satu kaki yang dapat digunakan, untuk beraktivitas. Sehingga harus beradaptasi melakukan hal layakanya orang dengan kondisi fisik utuh, dengan kondisinya.
Namun itu tak mematahkan semangat Zahra untuk berprestasi. Di bawah pelatihan Santo Basuki, ia terus menggembleng diri dengan baik. Alhasil, diusianya yang baru menginjak 11 tahun, sudah berhasil menorehkan prestasi. “Juara pertama saya itu, saat ikut lomba Paralympic Games Pelajar di Surabaya, tahun 2019 lalu. Saat itu saya masih berusia 11 tahun, dan alhamdulillah bisa mendapatkan medali perak,” terang alumnus SDN Ardirejo 4 Kepanjen Kabupaten Malang ini.
Hal ini semakin menggugah semangatnya untuk berjuang. Saat itu, dia sempat melanjutkan sekolah di SMPN 1 Kepanjen. Kemudian mendapatkan panggilan untuk mengikuti pelatihan di Sentra Khusus Olahragawan Disablitas Indonesia (SKODI) di Kota Surakarta Jawa Tengah.
Karena sekolahnya saat itu terlalu jauh, Zahra beserta orangtuanya sepakat untuk berpindah sekolah. Ia akhirnya melanjutkan sekolah di SMPN 25 Surakarta, dan lulus dari sekolah tersebut tahun 2023 lalu.
Karena kemampuannya yang semakin matang, ia akhirnya dipanggil untuk bergabung dengan Kontingan Provinsi Jawa Timur untuk tampil dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 di Solo, 6-13 Oktober 2024 lalu. Di sana, ia berhasil menorehkan catatan prestasi luar biasa.
Zahra dipercaya turun di tiga kategori lomba dengan catatan waktu yang mengagumkan. Pertama ia turun di nomor 100 m Gaya Bebas Putri S(9) dengan catatan waktu 1:14:16, serta kategori 50m Gaya Kupu-kupu Putri S(9) dan S(10) dengan catatan waktu 39:72.
Setiap kategori memiliki kode tingkat kecacatan. Untuk kategori dengan kecacatan lebih rendah diberi kode S(10), sementara untuk jenis kecacatan kaki satu atau yang di atas lutut diberikan kode S(9).
“Di nomor terakhir itu, saya turun di nomor 50m Gaya Punggung Putri S(9) dengan catatan waktu 39:59, sekaligus memecahkan rekor nasional dengan catatan waktu 43:83 yang sebelumnya diciptakan oleh atlet bernama Norlatifah pada tahun 2016 di Bandung,” bebernya.
Torehan prestasi itu membuatnya pulang dengan mengantongi tiga medali. Ia mendapatkan dua medali emas dan satu medali perak, dari tiga kategori lomba yang diikutinya. Hal ini tentu menjadikan catatan prestasi luar biasa, sebagai ajang level nasional kategori dewasa pertama, yang diikutinya.
“Sebelumnya ikut di level nasional pada kategori pelajar. Target saya setelah ini ingin bisa mengikuti pertandingan di luar negeri, dan ingin membanggakan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. Saya juga ingin membahagiakan orang tua serta pelatih saya,” lanjut Zahra.
Di tengah kebahagiaan anak-anak seusianya yang asyik bersenang-senang, Zahra justru semakin mendalami latihan olahraga renang. Ia mengorbankan kebahagiaan bermain, bersantai, dan menikmati waktu, untuk terus menantang diri konsisten berlatih.
“Cerita yang paling berkesan menjalani kesibukan ini, yaitu di saat anak-anak seusia kami menikmati bagaimana rasanya menjadi anak sekolah sesungguhnya, kami hanya menikmati masa sekolah setengah hari saja. Sisanya dibuat untuk latihan dan latihan, setiap harinya,” pungkasnya. (rex/van)