MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali menggelar Orasi dan Anugerah Sabda Budaya. Kegiatan itu merupakan bentuk komitmen FIB UB dalam melestarikan dan menjunjung tinggi seni budaya. Termasuk sebagai bentuk apresiasi kepada seniman, budayawan dan musisi di Indonesia. Kegiatan digelar di Ballroom Hotel Grand Mercure, Selasa (5/11).
Dekan FIB UB, Hamamah, S.Pd., M.Pd., Ph.D menyampaikan, Anugerah Sabda Budaya digelar pertama kali pada tahun 2018 silam. Sejak saat itu FIB konsisten menyelenggarakan Anugerah Sabda Budaya sebagai wadah apresiasi kepada sosok-sosok yang berjasa besar dalam melestarikan seni budaya. “Kegiatan ini rutin kami laksanakan, agar terus menjadi wadah apresiasi bagi para seniman, budayawan dan musisi yang telah berkiprah dalam melestarikan budaya kita. Dan program ini satu-satunya digelar Perguruan Tinggi di Indonesia,” ucap Hamamah.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FIB UB menyampaikan terimakasih kepada para kurator yang independen dan berperan penting dalam menentukan nominasi dalan penerimaan Anugerah Sabda Budaya. “Terimakasih kepada seluruh Kolega FIB UB, para komunitas budayawan serta Universitas Malaya yang ikut mensupport kegiatan ini sebagai rangkaian dari Dies Natalia ke-15 FIB UB,” ucapnya.
Orasi dan Anugerah Sabda Budaya FIB UB tahun ini mengangkat tema, Pascadasa : Basa Busananing Bangsa Ngrembaka Ing Kalasuba. Dihadiri para budayawan, seniman dan musisi yang menjadi nominator. Mereka yang mendapat penghargaan Anugerah Sabda Budaya tahun ini antara lain, Ian Antono dari kategori Seni Musik, Yudil Chatim, SKM., M.Ed dari kategori Pemerintah Peduli Budaya, Teater Api dari Komunitas Seni/Budaya, Mbah Karimun (alm) dari Seni Tradisi, Koeboe Sarawan dari kategori Seni Rupa, Adrian Pawitra (alm) dari kategori Pelestari Bahasa, Sasti Gotama dari kategori Sastra dan Seno Gumira Ajidarma dari kategori Orator.
Rektor UB Prof Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc mengatakan, selama 15 tahun FIB UB telah menunjukkan karyanya dalam melestarikan budaya. Salah satunya ikut serta mensukseskan Gelanggang Budaya Brawijaya yang dihadiri perwakilan daerah dan UMKM.
FIB UB juga memimpin pergerakan digital humanities yang tujuannya melestarikan budaya lokal. “Hingga kini sekitar 70 persen budaya Jawa Timur telah terdigitalisasi yang memungkinkan bisa diakses lebih mudah dan lebih luas oleh publik,” ujarnya.
Rektor pun mengapresiasi FIB UB yang telah menyelenggarakan kegiatan Orasi dan Anugerah Sabda Budaya. “Semoga penghargaan ini menginspirasi kreativitas dan komitmen dalam pelestarian budaya kita. Terus maju FIB, semoga selalu menjadi pelopor dalam kemajuan budaya Indonesia,” pungkasnya. (imm/udi)