MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jajanan jadul atau makanan ringan klasik masih menjadi pilihan utama bagi banyak penikmat, terutama mahasiswa yang gemar bernostalgia melalui cita rasa khas era 90-an.
Salty Chalty, salah satu toko yang khusus menyediakan jajanan jadul di Malang, menyajikan beragam produk makanan ringan yang mengingatkan akan kenangan masa lalu, seperti Mie Emas yang populer di dekade 90-an. Anis Sattu, karyawan Salty Chalty, mengungkapkan bahwa produk yang mereka tawarkan memang didominasi jajanan khas tempo dulu yang kini sulit ditemukan di pasaran.
“Kami ingin membawa para penikmat jajanan kembali ke masa lalu dengan produk-produk kami yang sebagian besar adalah jajanan jadul. Selain Mie Emas, ada berbagai jenis jajanan lainnya yang mungkin mengingatkan mereka pada masa kecil,” ujarnya.
Produk-produk tersebut berhasil menarik minat berbagai kalangan, terutama mahasiswa yang tertarik dengan nostalgia cita rasa makanan ringan zaman dahulu. Menurut Anis, antusiasme anak muda terhadap jajanan klasik ini cukup tinggi, terlebih dengan pilihan produk yang beragam.
“Banyak mahasiswa yang membeli lebih dari satu item, karena memang jajanan seperti ini cukup populer dikalangan mahasiswa. Ya karena memang masih relate saja untuk produk makanan ringan,” lanjutnya.
Anis menambahkan bahwa sebagian besar penggemar jajanan jadul ini adalah mereka yang tumbuh di era kejayaan produk-produk tersebut dan ingin merasakan kembali kenangan masa kecil mereka. Selain mahasiswa, kalangan dewasa juga menjadi segmen konsumen setia Salty Chalty.
Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Salty Chalty tak hanya mengandalkan pemasaran daring. Toko ini juga memiliki gerai offline yang memudahkan konsumen untuk berkunjung dan langsung memilih produk yang diinginkan.
“Kami juga memanfaatkan pemasaran online untuk mempermudah konsumen yang ingin membeli tanpa harus datang ke toko,” jelas Anis.
Salty Chalty berharap dapat terus menghadirkan beragam jajanan jadul yang semakin jarang ditemukan di pasaran. Menurut Anis, permintaan terhadap jajanan klasik ini menunjukkan bahwa nilai nostalgia masih sangat kuat di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa yang sedang mencari pengalaman unik. (adm/aim)