MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Berangkat dari kecintaan pada dunia kuliner dan perjalanan panjang dalam dunia bisnis, Aditha Nathania sukses membawa dua brand FnB miliknya, Naoki Rice dan Tendogyoza, bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis kuliner. Berkat ketekunannya, Aditha terus mengupayakan inovasi dan konsistensi dalam mengelola usaha kulinernya.
Perempuan yang memulai bisnis kulinernya pada 2020 setelah pindah ke Malang ini telah merasakan jatuh bangun dalam membangun brand kuliner. Sebelumnya, ia sempat mengelola bisnis FnB. Sayangnya bisnis tersebut belum berjalan sesuai harapan. Namun hal itu tak membuatnya berhenti mencoba
“Saya menyadari pasar Malang, dengan populasi mahasiswa dan gaya hidup dinamis, sangat potensial untuk bisnis kuliner yang menyasar generasi muda. Saya mulai dengan riset pasar di akhir 2019, dan pada Februari 2020 mulai membangun Naoki Rice dan Tendogyoza,” ungkap Aditha.
Dengan pengalaman kerjanya di sebuah agensi digital yang memungkinkannya memahami pemasaran online, Aditha menggabungkan wawasan tersebut dengan passion memasaknya yang berkembang secara otodidak. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketika pandemi COVID-19 melanda. Dengan peraturan PPKM yang ketat, bisnis kulinernya sempat terancam tutup permanen.
“Waktu itu, sudah ada banyak teman di dunia kuliner yang akhirnya tutup, tapi saya tetap berjuang untuk bertahan, dan sampai sekarang bisnisnya masih berjalan,” imbuhnya
Aditha menjalankan bisnisnya dengan filosofi “all out dalam berbisnis”. Baginya, usaha tak boleh dilakukan setengah-setengah. Ia menekankan pentingnya ketekunan dan kesabaran karena keberhasilan tidak datang secara instan.
“Dalam pengelolaan tiga outlet Naoki Rice, saya turun langsung mengawasi operasional tanpa melibatkan pihak ketiga atau membuka kemitraan, meskipun tawaran kerjasama datang bertubi-tubi,” tuturnya.
Hal tersebut dilakukan demi menjaga kualitas dan cita rasa, sehingga brand-nya dapat memberikan rasa nyaman bagi konsumennya. Ia selalu membuka diri terhadap kritik dan saran dari pelanggan, serta tidak segan mengganti produk yang tidak memuaskan konsumen. Baginya, pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah nilai utama yang harus dipertahankan agar brand-nya tetap relevan di tengah persaingan ketat.
“Bekerja di dunia FnB, taste itu yang utama. Rasanya harus enak, mungkin bukan yang paling enak, tapi paling comfort buat mereka yang datang. Kami ingin menjadi tempat nyaman bagi konsumsi sehari-hari,” tutur Aditha.
Kini, Aditha memiliki target untuk membuka cabang Naoki di luar kota. Ia melihat peluang untuk memperluas pasar, namun tetap ingin memastikan operasional dan ekonomi di outlet yang ada berjalan lancar terlebih dahulu.
Sifatnya yang idealis membuatnya lebih fokus pada kualitas daripada sekadar ekspansi bisnis. Meski banyak tawaran investasi dan kemitraan yang menghampirinya, ia memilih untuk menjadikan Naoki sebagai brand kuliner yang tetap terjangkau bagi konsumen tanpa mengorbankan kualitas. Dengan visi dan ketekunan yang ia terapkan dalam mengembangkan Naoki Rice dan Tendogyoza, Aditha Nathania membuktikan bahwa menjadi “all out” dalam bisnis bukan sekadar kerja keras, tetapi juga kesetiaan terhadap nilai-nilai yang diyakininya. (adm/nda)