UIN Evaluasi Kegiatan Kemahasiswaan
MALANG POSCO MEDIA – Hati-hati beraktivitas di laut Malang Selatan. Itu menyusul lima mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kalimantan Barat (IMKB) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang jadi korban kecelakaan laut (laka laut), Sabtu (9/11) sore lalu. Akibat kejadian itu, kegiatan mahasiswa dievaluasi.
Lima mahasiswa baru itu terseret arus ombak Pantai Modangan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Seorang mahasiswa dinyatakan meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun Malang Posco Media, di antara lima mahasiswa terseret ganasnya ombak pada saat itu tiga berhasil menepi. Sedangkan dua lainnya tenggelam hingga tak sadarkan diri saat ditolong warga.
Mahasiswa yang meninggal dunia yaitu, Muhammad Zacky Akbar. Jenazahnya dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Jenazah Muhammad Zacky Akbar sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (10/11) kemarin.
Sementara satu rekannya Nurbi Adelingga tak sadarkan diri dilarikan ke RSUD Kanjuruhan Kecamatan Kepanjen. Informasi yang dihimpun kemarin sore, kondisi Nurbi yang juga berasal dari Pontianak itu mulai membaik.
“Kondisi korban yang masih dirawat di RSUD Kanjuruhan pindah ICU, sadar. Semoga terus membaik,” kata PS Kapolsek Donomulyo, Iptu M Arief Karnawan kepada Malan Posco Media, tadi malam.
Salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam IMKB UIN Malang berinisial F menyampaikan kepada Malang Posco Media, rombongan acara keakraban mahasiswa baru yang tergabung IMKB UIN Malang berangkat dari Kota Malang ke Pantai Modangan, Sabtu (9/11) pukul 09.00 WIB. Namun F tidak ikut dengan rombongan. Ia berangkat belakangan sekitar pukul 13.00 WIB. Rombongan menggunakan satu unit mobil. Ada pula yang naik motor.
Rombongan berangkat ke Pantai Modangan, kata F, jumlahnya lebih dari 15 orang. Terdiri dari mahasiswa baru, angkatan 2021, maupun angkatan 2022. Mereka rencananya di Pantai Modangan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo satu malam.
“Saya gak ikut rombongan. Rombongan lebih dulu yang datang. Pas saya baru datang bikin tenda, belum jadi tendanya. Saya datang (Tiba di Pantai Modangan) antara pukul 16.00 – 17.00 WIB,” kata dia Kepada Malang Posco Media, Minggu (10/11) kemarin.
“Yang saya lihat pada datang itu posisinya sudah tenggelam dan sudah mau diselamatkan oleh warga yang ada di situ. Langsung yang dua (korban Zakcy dan Nurbi) dibawa ke IGD paling dekat,” sambung mahasiswa berusia 20 tahun tersebut.
Pada saat kejadian, lanjut F, kondisi cuaca di Pantai Modangan gerimis dan ombaknya besar. Mengetahui dua temannya tenggelam, teman lainnya kemudian membantu dan ikut membawa ke puskesmas setempat.
“Pas diangkat sama warga kondisinya sudah tidak sadar. Sampai sana (IGD puskesmas) kata dokternya sudah meninggal (Zacky),” lanjutnya.
Mahasiswa UIN Malang angkatan 2022 tersebut menambahkan bila jenazah rekannya, Zacky sudah diantar ke kediamannya ke Kota Pontianak Kalimantan Barat, Minggu (10/11) siang kemarin.
“Teman organisasi bantuin proses semua, dari masuk rumah sakit sampai kepulangan, sekarang (siang) jenazah sudah diantar, kalau gak salah jam tiga sampai Pontianak,” tambahnya.
Kepolisian sektor Donomulyo mencatat rombongan mereka datang ke Pantai Modangan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo berjumlah 20 orang.
“Datang ke Pantai Modangan dalam rangka kegiatan keakraban mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Malang,” kata pejabat sementara (PS) Kapolsek Donomulyo, Iptu M Arief Karnawan.
Diungkapkan Arief, sekitar pukul 15: 30 WIB lima mahasiswa mandi di laut setelah mendirikan tenda dan mengadakan pembukaan acara keakraban dengan berbagai permainan.
“Selang 10 menit tiba – tiba mereka terseret ombak ke tengah laut. Tiga orang dapat menepi, tidak tenggelam. Sedangkan dua orang tenggelam,” bebernya.
Arief juga menyebut saat itu kondisi cuaca di Pantai Modangan gerimis dan ombak tidak terlalu besar. Hanya saja waktu kejadian sekitar pukul 16:15 WIB ombak tiba-tiba membesar.
“Korban bisa berenang, cuma waktu kejadian ombak agak membesar,” lanjutnya. Mahasiswa bernama Hanif Tsabitul Azmi dan Sahli sempat berusaha menolong temannya dua yang tenggelam tersebut.
“Korban (Zacky dan Nurbi) dapat dibawa ke tepi pantai dengan kondisi masih bernapas tapi tidak sadarkan diri,” lanjut Arief.
Namun nyawa Zacky tidak tertolong saat hendak dibawa untuk menjalani perawatan. Jenazahnya kemudian dibawa ke RSSA Kota Malang untuk divisum.
Sedangkan Nurbi masih dapat terselamatkan dirawat di RSUD Kanjuruhan Kecamatan Kepanjen hingga kemarin petang.
Sementara itu Direktur Ma’had Dr. Ahmad Izzuddin, M.HI Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang menjelaskan bahwa saat kejadian korban mengikuti kegiatan organisasi daerahnya. Ia memastikan kedepan, kegiatan intra maupun ekstra kampus akan dievaluasi.
“Jenazah tadi pagi sudah diberangkatkan ke rumah duka. Pimpinan memerintahkan seluruh perizinan kegiatan baik terkait intra kampus dan ekstra kampus untuk dievaluasi mengingat cuaca yang tidak mendukung,” jelasnnya. (den/hud/van)