MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Enam TPS mulai dilakukan modernisasi sebagai pilot project standarisasi TPS di Kota Malang. Yakni di TPS Kartini, TPS Wilis, TPS Kedungkandang, TPS Merjosari, TPS Purwantoro, dan TPS Ikan Tombro yang dibangun melalui pendanaan CSR dari sejumlah pelaku usaha atau swasta
Pelaku usaha itu diantaranya PT. Wira Bhakti Semesta untuk rehabilitasi TPS Kartini dan Wilis senilai Rp 545.175.000, lalu PT. Daur Ulang Bumi untuk rehabilitasi TPS Kedungkandang senilai Rp 282.495.000 dan CV.Bumi Putra Perkasa untuk rehabilitasi TPS Merjosari senilai Rp 302.013.000. Kemudian CV. Ade Karya Utama untuk rehabilitasi TPS Purwantoro senilai Rp 372.500.000 dan yang terakhir PT. Arta Asia Putra untuk TPS Ikan Tombro Tunjungsekar dengan nilai Rp 463.118.000.
“Pak Pj Wali Kota Malang menginginkan agar Desember 2024 ini sudah selesai semua. Sebelum habis 2024, kegiatan CSR di TPS semua harus sudah selesai,” tegas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Noer Rahman Wijaya, kemarin.
Keenam TPS tersebut telah memenuhi sejumlah indikator yang sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan untuk standar TPS. Dari enam TPS yang dimodernisasi, sebagian telah memiliki penampungan air lindi. Sehingga, bau menyengat tidak seperti TPS yang belum memiliki.
“Sebagian ada, contohnya di Sulfat (TPS Purwantoro), tapi masih resapan saja, tidak ada bak penampungan. Nah kami nanti ada bak penampungan yang sifatnya reguler, secara rutin juga akan kami sedot. Khususnya di penampungan itu nanti juga akan kami bawa ke TPA, disana ada pengelolaan yang namanya LTP nah itu kan penampungan limbah cair yang dihasilkan oleh sampah,” tambah Rahman.
Keenam TPS tersebut, nantinya selain bangunannya tertutup dan ada penampungan air lindi, juga nantinya ada timer atau pewaktu jam pengangkutan.
“Besar harapan pak PJ Wali Kota, TPS di beberapa ruas jalan protokoler menggunakan sistem timer. Dimana ada jam pengangkutan. Ini dilakukan sehingga tidak mengganggu aksesibilitas jalan. Sehingga aksesbilitas jalan terutama di pagi hari, berangkat ke kantor, kampus tidak terganggu,” jelas Rahman. (ian/adv/aim)