MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Penanganan stunting masuk dalam program prioritas Kota Batu. Untuk memastikan program itu berjalan dengan baik, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menjenguk langsung ke salah satu rumah bayi perempuan berusia 14 bulan yang menunjukkan pertumbuhan kurang maksimal.
Dari laporan Dinkes Kota Batu, bayi perempuan berusia 14 bulan ini memiliki berat badan 8,3 kilogram dan tinggi 72,5 centimeter. Sehingga membutuhkan intervensi khusus dari Pemkot Batu.
“Bayi berusia 14 bulan tersebut tergolong anak yang aktif dan ceria. Namun tantangan terbesarnya adalah kurangnya nafsu makan dan ketidaksukaan terhadap susu. Sehingga kondisi inilah yang menjadi tantangan bagi orang tua dan tenaga kesehatan,” ujar Aries.
Dari hasil peninjauan langsung tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini telah menginstruksikan agar Dinas Kesehatan memfasilitasi agar bayi tersebut bertemu dengan dokter spesialis anak. Direncanakan bayi tersebut akan bertemu pada minggu depan untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Stunting bukan hanya urusan pemerintah, tetapi adalah tanggung jawab kita bersama. Saya yakin dengan dukungan keluarga, tenaga medis dan seluruh masyarakat pada tumbuh kembang anak-anak dengan memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup, persoalan stunting yang tinggal kurang 1 poin ini bisa teratasi dengan cepat,” bebernya.
Dari adanya kasus di lapangan tersebut, Aries berpesan agar semua pihak khususnya keluarga memberikan perhatian lebih pada tumbuh kembang anak-anak. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar, anak-anak stunting dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Sementara itu Kepala Dinkes Kota Batu Aditya Prasaja mengatakan dengan dicanangkannya KWB sebagai Kota Sport Tourism dan Health Tourism berbagai program telah dilaksanakan. Termasuk penanganan stunting.
“Untuk percepatan penurunan stunting sampai dengan TW 3 telah banyak upaya yang dilakukan. Mulai dari pemantauan tumbuh kembang di posyandu yang dilakukan setiap bulan, kunjungan rumah balita yang tidak hadir di posyandu oleh kader kesehatan,” paparnya.
Kemudian pemeriksaan balita stunting oleh dokter spesialis anak di RS dan pemeriksaan penunjang dengan capaian 428 balita stunting (36,3 persen) dari jumlah balita Stunting Tahun 2024 sebesar 1.176 balita bertempat di RS Baptis, RS Etty Asharto dan RS Karsa Husada Pendampingan Ibu Hamil Resti sebanyak 821 bumil dengan sasaran 822 bumil.
“Serta kami merealisasikan pemberian Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) kepada anak balita yang mengalami stunting sebanyak 1.127 balita,” pungkasnya. (eri/lim)