spot_img
Tuesday, June 17, 2025
spot_img

Kampung Terendam, Terpaksa Naik Perahu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Datangkan Pompa Air Sedot Banjir Sendangbiru

MALANG POSCO MEDIA – Banjir masih menggenangi Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang, Minggu (1/12) kemarin. Rumah warga terendam, terpaksa naik perahu di  tengah pemukiman.

Pompa air  dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian PUPR didatangkan ke Dusun Sendangbiru.  Digunakan untuk mengatasi genangan air yang masih tersisa akibat banjir dampak hujan berkepanjangan sejak Kamis (28/11) lalu.  Setidaknya 111 rumah terdampak banjir pada saat itu. Ada pula yang mengungsi ke rumah kerabat. Jumlahnya sekitar 50 KK. Namun hingga kemarin, kondisi genangan akibar banjir sudah berangsung-angsur surut. Tinggi air  kini sekitar satu meter dari awalnya mencapai dua meter. Begitu pula dengan enam RT yang berada di tiga RW kini secara umum sudah tidak digenangi banjir.

“Tinggal RT 21 RW 04 yang sekarang masih terendam. Selain itu sudah surut, ” kata  Budi Ismiyanto, warga setempat kepada Malang Posco Media, Minggu (1/12) kemarin.

Bagi warga yang masih terdampak harus mengungsi ke rumah saudara. Budi mengaku rumahnya tidak terdampak banjir karena   berada di dataran tinggi. “Sekolah masih aman (tetap masuk),” tambah Budi. Warga lainnya Muhammad Sholihin menyampaikan sekitar 300 jiwa di RT 21 RW 04 terdampak,  Warga mengevakuasi balita maupun lansia ke tempat yang lebih aman.

“Semua kebutuhan bantuan sudah ada. Setiap pagi distribusi air bersih dan sembako, makanan ringan, dan kebutuhan sekolah sudah terpenuhi,” kata Sholihin.

Malang Posco Media
SEDOT: Petugas dari BPBD dan PMI Kabupaten Malang dibantu anggota Polsek Sumbermanjing Wetan menata selang pompa air dari Mobile Pump milik BBWS Brantas untuk menyedot banjir yang menggenangi Kampung Raas Kondang Buntung, Desa Tambak Rejo, Dusun Sendangbiru, Malang, Minggu (1/12) kemarin. mpm-m firman

Kini BPBD Kabupaten Malang bersama pihak terkait lainnya melakukan penanganan lebih lanjut terhadap genangan air yang masih tersisa di wilayah pesisir pantai tersebut.

“Yang terdampak sekarang di Sendangbiru. Hari ini (kemarin) sudah didatangkan alat pompa besar dari BBWS kapasitas 500 liter per detik,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.

Bantuan warga yang terdampak sudah tersalurkan oleh berbagai pihak. Mulai dari BPBD Jatim, BPBD Kabupaten Malang, BRI, dan Polres Malang.

Bupati Malang, HM Sanusi hari ini rencananya menyalurkan bantuan berupa sembako.  “Artinya untuk bahan makanan sudah cukup.  Hanya tinggal mungkin air mineral, ya,”  kata Sadono sembari menyampaikan, dapur umum bagi yang terdampak sudah dibuat oleh warga secara mandiri.

Ia menyampaikan  penyebab banjir di Kampung Raas Dusun Sendangbiru  Kecamatan Tambakrejo Kecamatan Sumawe  karena hujan dan juga gelombang laut mengalami pasang. “Memang hujan salah satu penyebabnya. Kemudian pasang gelombang. Inikan puncaknya musim gelombang laut di Malang Selatan,” beber Sadono.

Banyak sampah dari sekitar membuat aliran pembuangan air menjadi tersumbat juga termasuk penyebab banjir. Karena itu, Sadono mengkui permasalahannya kompleks.

Lebih lanjut, Sadono menyampaikan bencana yang rawan terjadi di Kabupaten Malang. Tak hanya di Malang bagian selatan, namun juga Malang bagian barat, seperti Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon perlu mewaspadai bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor. “Kami mengimbau masyarakat untuk menyusur sungai, memonitoring material atau jembatan-jembatan yang berpotensi mengakibatkan banjir,” pintanya.

Selain itu, masyarakat diimbau selalu memantau kondisi kawasan perbukitan untuk mewaspadai terjadinya gerakan tanah atau tanah longsor.

“Dan juga rantingisasi, pengeprasan dahan dan ranting pohon-pohon yang sudah tua juga bisa dilakukan,” urai Sadono.

Ia menambahkan bila bencana di Malang Selatan beberapa hari belakangan ini terjadi peningkatan dari sebelum-belumnya. Ia mencontohkan seperti di Kecamatan di Donomulyo.

“Tiga tahun ini sudah tiga kali mengalami banjir. Bantur juga demikian peningkatkannya lebih dari biasanya terjadi . Memang ada perubahan terkait volume banjirnya,” pungkas Sadono.  (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img