Enam Tahun Tidak Pernah Menang di Kandang Persebaya
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC ingin mengakhiri rekor tak pernah menang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ketika melawat ke markas Persebaya Surabaya, Sabtu (7/12) besok. Berbagai upaya pun dilakukan demi mewujudkan hal tersebut. Termasuk menyiapkan bonus khusus pada Dalberto dan kawan-kawan bila berhasil memutus rekor tak pernah menang away atas Bajol Ijo sejak tim ini promosi ke Liga 1.
Sejak 2018 lalu, ketika berada satu level kompetisi, tak pernah ada catatan kemenangan Arema FC di GBT. Rekor paling apik ketika final leg pertama Piala Presiden 2019. Kala itu, tim yang diasuh Milomir Seslija mampu menahan imbang 2-2.
Selebihnya, selalu menelan kekalahan. Sebaliknya, Persebaya pernah menang ketika Arema FC bermain di kandang sendiri, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen pada tahun 2022, yang kemudian disusul dengan Tragedi Kanjuruhan selepas pertandingan.
Kini, motivasi besar dibawa Arema FC. Dalam kondisi positif di tiga laga terakhir dan merapat ke papan atas, skuad asuhan Joel Cornelli ini mau menang di Surabaya.
“Kalau kita melihat histori enam tahun di Liga 1, kita belum pernah menang di kandang Persebaya. Siapa tahu kali ini kami menang di GBT,” kata General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi.
Tentunya, menang jadi misi timnya. Sehingga, berbagai cara dilakukan oleh Arema FC. Salah satunya bonus khusus untuk poin dan kemenangan di markas Persebaya.
“Pasti (bonus khusus lawan Persebaya). Bonus menang lawan Persita saja kami tambahi,” tegas dia.
Pria yang akrab disapa Inal ini memang tak menyatakan secara gamblang berapa bonus yang disiapkan. Hanya saja, dengan prestige laga derbi, manajemen dipastikan akan memberikan penghargaan lebih kemenangan di GBT.
“Tidak menjanjikan (nominal), tapi kami pasti kasih. Pasti ada bonus khusus,” yakin dia.
Dari informasi yang didapatkan Malang Posco Media di musim-musim sebelumnya, manajemen Arema FC memang kerap menyiapkan bonus jauh lebih besar pada big match. Utamanya ketika melawan Persebaya. Momen yang bisa membuat manajemen berani mengeluarkan bonus besar seperti ketika melawan Persib atau Persija.
Keberhasilan menahan imbang salah satu tim di atas saja bisa menghasilkan bonus di atas bonus normal. Apalagi bila menang, bisa mencapai dua kali lipat. Sedangkan bonus tersebut di kisaran Rp 150 juta sampai Rp 200 juta karena statusnya away. Bisa jadi bonus yang disiapkan bakal mencapai dua kali lipat dari angka tersebut.
Tapi menurut dia, tentunya bukan soal angka. Melainkan bagaimana pride ketika bisa menang di markas lawan yang selama ini belum terjadi.
Untuk melawan Persebaya sendiri, persiapan juga telah dilakukan sejak jauh hari. Inal memastikan tak hanya 2-3 hari, sesuai jarak laga setelah melawan Persita. Akan tetapi, sejak November lalu skuad Arema FC disiapkan untuk melakoni laga keras dan padat di bulan Desember.
Ada enam pertandingan yang harus dilalui, tiga di antaranya away. Pertama big match lawan Persebaya, lalu ke markas Persik yang juga menyaratkan sajian penuh gengsi tim Jatim dan Semen Padang. Sedangkan saat home, selain lawan Persita yang akan dihadapi adalah Persis Solo dan PSBS Biak.
“Kami sudah persiapan tim untuk laga bulan ini sejak November. Seperti fisik dan mematangkan taktikal, ketika jeda kompetisi. Karena sekarang, mainnya sangat mepet empat sampai lima hari sekali, kondisinya jangan turun,” tambahnya.
Sementara itu, Manajer Tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas mengatakan, timnya memiliki modal bagus untuk away ke Persebaya. Bisa menang telak atas Persita yang sejatinya dalam performa apik, adalah bekal yang menambah percaya diri pemain. Tak ada lagi kekhawatiran absennya pemain tertentu. Pasalnya, pengganti pun siap ketika mendapatkan kesempatan.
“Anak-anak lawan Persebaya nanti sudah siap dengan mental yang cukup bagus lewat kemenangan atas Persita. Selanjutnya, kami berusaha mengambil poin di markas Persebaya,” tandasnya. (ley/aim)