Serap Aspirasi Anggota DPRD Kota Malang Tahun 2024
MALANG POSCO MEDIA – Singkat, padat, dan fokus pada masalah. Itulah cara Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Malang Djoko Prihatin saat berdialog dengan warga di dapilnya Lowokwaru. Dialog dalam rangka serap aspirasi saat reses ini berlangsung pada Kamis (5/12) malam dan Jumat (6/12) malam.
Djoko menyapa warga dengan metode dialog di Gedung Jalan Candi Mendut Blok 1 No.17 dan di Jalan Bantaran 1 No. 15/37.
Masyarakat curhat kepada politisi Golkar ini terkait urusan pendidikan. Warga Tulusrejo, misalnya, mengeluhkan ketiadaan seskolah negeri di kawasan mereka, yang memaksa anak-anak menempuh jarak jauh untuk mengakses pendidikan. Sementara itu di wilayah lain, mereka harus menyekolahkan anak mereka dengan biaya tidak terjangkau.
![Komitmen Fokus Urus Rakyat 1 Malang Posco Media](https://malangposcomedia.id/mpm/uploads/2024/12/4-5-1024x616.webp)
“Mereka berharap di tahun 2025 anak mereka bisa menempuh pendidikan yang dekat dan biaya lebih terjangkau. Saya jelaskan bahwa zonasi adalah keputusan kementerian bukan ranah DPRD,” kata Djoko.
Namun Djoko menyebut akan memperjuangkan kepada wali kota baru yang terpilih untuk memberikan subsidi kepada sekolah swasta. Terutama di daerah yang tidak ada sekolah negeri. Sehingga diharapkan mampu menampung lebih banyak peserta didik yang tidak bisa masuk sekolah negeri.
Selain itu, Djoko menyebut pihaknya akan bekerja sama untuk melancarkan program seragam gratis.
“Harapannya mampu meringankan beban orang tua,” ujarnya.
![Komitmen Fokus Urus Rakyat 2 Malang Posco Media](https://malangposcomedia.id/mpm/uploads/2024/12/3-7-1024x574.webp)
Persoalan kesehatan juga menjadi sorotan. Warga mengeluh kepada Djoko terkait pelayanan Puskesmas yang lamban. Seringkali, warga harus “terlempar” tanpa henti hanya untuk mendapatkan pengobatan. Menanggapi hal itu, Djoko akan berkoordinasi dengan Komisi D terkait hal tersebut. Sebab urusan layanan Kesehatan merupakan tugas Komisi D yang bisa disinergikan melalui Fraksi Partai Golkar.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Djoko menyatakan komitmennya untuk mencari solusi terbaik. Ia optimis bahwa masalah pendidikan dan kesehatan dapat diselesaikan pada tahun 2025.
“Saya juga akan mengundang seluruh ketua RW Lowokwaru bersama-sama ke gedung DPRD untuk berdiskusi lebih lanjut,” pungkasnya. (wid/van)