Malang Posco Media, Malang – Uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digelar Pemerintah Kabupaten Malang. Kemarin uji coba dilaksanakan di SDN 2 Girimoyo Kecamatan Karangploso. Total ada 374 siswa ikut dalam program tersebut.
Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr Nurman Ramdansyah SH M.Hum mengatakan uji coba Makan Bergizi Gratis ini akan terus digelar di Kabupaten Malang. Ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah sampai program ini ditetapkan Presiden RI Prabowo Subiyanto.
“Uji coba ini dilaksanakan untuk melihat kesiapan. Termasuk melihat kekurangannya,’’ kata Nurman.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada pihak swasta yang mendukung kegiatan uji coba Makan Bergizi Gratis.
Nurman juga mengatakan Kabupaten Malang sudah beberapa kali menggelar uji coba MBG. Sejauh ini pelaksanaannya sudah oke.
“Sebelum dibagikan tim lebih dulu melakukan uji makanan. Selain terkait kandungan gizinya, juga apakah makanan itu pedas atau tidak. Juga kandungan-kandungannya. Alhamdulillah semuanya aman, dan tapi semuanya lahap,’’ tambah Nurman.
Disinggung masalah anggaran yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Malang untuk MBG? Nurman mengatakan masih belum. Pemkab Malang akan menganggarkan MBG saat program ini sudah ditetapkan.
“Kalau sekarang masih belum bisa. Nanti begitu sudah ditetapkan, kami anggarkan,’’ tandasnya.
Ditempat yang sama Ketua tim kerja (Katimja) Sarana Prasarana Penanganan Pengolahan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Erwin Trias Narotama yang meninjau pelaksanaan MBG di SDN 2 Girimoyo mengatakan bahwa pelaksanaan MBG akan dimulai 2 Januari 2025. Kegiatan MBG ini akan dimotori oleh Badan Gizi Nasional (BGN) berkolaborasi dengan seluruh kementerian.
“MBG ini merupakan salah satu Asta Cita Pak Prabowo untuk Membangun SDM yang unggul dan berdaya saing. Ini juga bagian dari UUD 1945. Yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,’’ katanya.
Kepala SD 2 Girimoyo, Lilik Khusmiatus mengatakan 80 persen siswa sarapan di rumah sebelum berangkat sekolah. Sementara 20 persen lainnya membawa bekal dan dimakan di sekolah.
“Kami sudah pernah melakukan survei terkait hal ini. Siswa kami rata-rata sudah sarapan di rumah sebelum berangkat,’’ ungkapnya. (ira/jon)