MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Minggu, 24 November 2024, menjadi hari bersejarah bagi Nasya Azakia Samah. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tahun 2024 asal Kota Malang ini terpilih sebagai Duta Putri FKM UNAIR 2025.
Pemilihan Duta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga diselenggarakan Minggu, 24 November 2024, di Auditorium Maleo, Gedung Ex. Farmasi, Kampus B, Universitas Airlangga.
“Alhamdulillah, saya sama sekali tidak menyangka. Tentunya, kami pun siap menjalankan amanah dengan baik. Saat itu saya menjadi finalis, setelah mengikuti rangkaian seleksi. Alhamdulillah, saya selalu lolos, kemudian terpilih menjadi Duta Putri FKM UNAIR 2025,’’ kata Nasya.
Nasya menceritakan bahwa dia mengikuti event Pemilihan Duta Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga berbekal keberanian. Dengan motto hidup Be Harder, Be Stronger, Be Better, dirinya yakin bisa mengikuti kompetisi itu dengan baik.
Terlebih dia memiliki kemampuan dan bakat, menurutnya tidak sulit untuk mengikuti ajang bergengsi yang digelar fakultas tempat dirinya belajar saat ini. Nasya menekuni dunia seni dan modeling sejak dia berusia 5 tahun.
Saat sekolah, dia juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga eni tari yang ia dalami selama kurang lebih 8 tahun sejak duduk di Taman Kanak-Kanak hingga lulus Sekolah Dasar serta mengikuti kelas modeling selama 2 tahun mampu membawanya mencapai prestasi terbaik.
Seni baca Alquran atau Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) juga sempat ia dalami hingga mampu meraih prestasi.
Tak hanya itu, tiga tahun terakhir Nasya mempelajari ketertarikan baru di bidang olahraga pemandu sorak atau cheerleader (di bawah naungan Indonesian Cheerleader Association dan Kormi) mampu membawanya meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional.
“Begitu ada pengumuman di bulan September 2024 lalu di instagram @aphfkmunair, saya langsung mendaftar. Saya yakin, bisa mengikuti event tersebut,’’ tambahnya.
Saat pemberkasan, namanya pun lolos. Termasuk seleksi tahap 1 berupa tes tulis dan wawancara, hingga seleksi tahap 2 berupa FGD (Focus Group Discussion) dia juga dinyatakan lolos. Sampai dengan in depth interview dia juga lolos.
“Saat itu ada tantangan juga. Terutama di tahap dua seleksi. Karena saya harus harus pulang pergi dari Malang-Surabaya-Malang. Lantaran saat itu pelaksanaan kuliah dilaksanakan secara daring karena terdapat perayaan PIMNAS di Universitas Airlangga,’’ kata anak kedua dari pasangan M Kasim Samah dan Ery Roesdyawati ini.
Terbukti dia lolos 10 besar dan masuk semi final. Nasya pun harus menjalani karantina selama tiga hari. Dia pun menjalani dengan baik. Meski berat, tapi Nasya mengikuti seluruh seleksi dengan baik.
“Sebagai mahasiswa baru yang merantau dan jauh dari kedua orang tua, hal ini cukup menjadi tantangan berat. Kalau dulu semuanya disiapkan oleh orang tua, kemudian saya harus menjalaninya sendiri. Tapi demikian, saya terus berusaha, dan Alhamdulillah usaha itu membuahkan hasil sekarang,’’ ungkap gadis 18 tahun ini.
Dia yakin bahwa orang yang hebat adalah orang yang mampu berpijak di atas kedua kakinya sendiri. Seiring dengan apa yang sudah diraih saat ini, Nasya pun mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, keluarga, sahabat teman dan keluarga besar Duta FKM UNAIR.
“Mereka selalu memberikan dukungan dan merangkul saat suka maupun duka. Terutama orang tua, mereka selalu support dengan kegiatan saya. Mereka juga hadir dan menyaksikan langsung Grand Final Duta FKM UNAIR 2025, dan saya mendapat gelar Winner Duta Putri FKM UNAIR 2025,’’ katanya haru.
Nasya berharap pencapaiannya ini merupakan jembatan awal untuk mencapai hal luar biasa lainnya. Di unggahan unggahan instagram @aphfkmunair Nasya pun menuliskan kata yang penuh makna. Yaitu “I believe that Ambassador of Public Health 2025, can take me to amazing journey and makes me unstoppable. Because we are agent of change for better health in Indonesia.” (ira/adv/aim)