MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah tiga tahun berjalan, layanan internet gratis bertajuk WiFi RW Gratis yang diberikan oleh Pemkot Malang kepada masyarakat di lingkup RW akhirnya bakal dihentikan per Januari 2025 mendatang.
Berhentinya program internet gratis yang mulai dijalankan pada 2021 lalu itu telah disampaikan secara langsung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang melalui surat pemberitahuan beberapa waktu kemarin. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto kepada Malang Posco Media, Selasa (17/11) kemarin.
“Kami harus menyesuaikan kemampuan APBD di 2025, yang tentu tidak hanya Diskominfo, saya yakin perangkat daerah lain juga melakukan harmonisasi. Bertepatan Diskominfo mengalami rasionalisasi yang sangat signifikan, satu diantaranya terkait belanja internet itu. Karena kapasitasnya tidak memungkinkan, maka untuk layanan WiFi RW di tahun 2025 kami nihilkan,” ungkap Wiwid, sapaannya.
Dijelaskan Wiwid, layanan internet gratis ini ditempatkan di tiap RW di Kota Malang. Jumlahnya mencapai 551 titik sesuai jumlah RW di Kota Malang. Tiap titik, kapasitas kecepatan internetnya mencapai 50 MBps. Wiwid menyebut, apabila kapasitas kecepatan ini dikurangi, juga masih belum memungkinkan untuk dicover.
“Kalau mengurangi kapasitas, kami coba kalkulasi itu juga tidak bisa. Karena belanja internet yang kami suplai untuk layanan perangkat daerah juga mengalami penurunan. Otomatis tidak bisa hanya mengurangi kapasitas ini. Memang harus kami lihat mana yang perlu tidak kami lakukan di 2025,” tambah dia.
Untuk layanan internet gratis di RW itu, Wiwid menyebut tiap tahunnya Pemkot Malang harus mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar. Meski tidak terlalu besar, namun lanjut Wiwid, ada aspek lain yang dipertimbangkan sehingga layanan internet gratis itu akhirnya dihentikan.
“Satu karena postur APBD 2025 yang tidak memungkinkan. Kedua, kami juga telah melakukan monev (monitoring dan evaluasi), dari 551 titik itu hanya sekitar 50 persen saja yang memanfaatkan. Mungkin sebagian memang banyak yang menggunakan, seperti biasanya Posyandu dan sebagainya, tapi juga ada yang tidak memanfaatkannya mungkin karena sosialisasi dari warga sekitar tidak maksimal,” beber Wiwid.
Dijelaskan Wiwid, adanya layanan internet gratis itu semangatnya bermula ketika masa pandemi Covid-19 yang sangat membutuhkan pembelajaran daring. Sehingga pada saat itu, Pemkot Malang mengalokasikan anggaran khusus untuk internet gratis agar para pelajar di Kota Malang tetap mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Dengan sekarang telah minim pembelajaran daring, Wiwid menegaskan bukan berarti layanan internet gratis tidak lagi diberikan kepada masyarakat.
“Mungkin ke depan kalau kapasitas anggaran APBD sudah memadai, mungkin bukan pendekatan itu lagi (pembelajaran daring). Mungkin untuk stimulus UMKM, atau ekonomi di wilayah. Karena semakin kesini kebutuhan WiFi untuk produk UMKM semakin tinggi,” tandasnya. (ian/aim)