MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bentrok di perbatasan Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang dengan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Senin (16/12) malam dipicu oleh misinformasi antar kelompok suporter.
Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama saat dikonfirmasi Malang Posco Media, Selasa (17/12) kemarin. Ia mengatakan salah satu pemicu terjadinya bentrok karena adanya misinformasi antar kelompok.
“Yang mana informasi beredar di grup atau di medsos masing- masing kelompok ada memicu situasi memanas. Misalkan Aremania mau datang. Padahal tidak ada. Nah, hal seperti itu kan misinformasi,” ujar Fauzy.
Ia menegaskan dalam bentrok tersebut tidak ada korban jiwa maupun kerusakan fasilitas milik warga atau umum. Hanya saja beberapa mobil dinas kepolisian dari Polres Kediri saat pengamanan mengalami kerusakan.
“Korban (dari suporter maupun warga.red) tidak dan kerusakan (fasilitas.red) warga sejauh ini tidak ada. Yang ada dari kepolisian. Mobil dinas rusak, kaca pecah, penyok, dan anggota Polres Kediri luka-luka,” akunya.
Dalam pengamanan bentrok antar suporter tersebut, personel Dalmas (Pengendalian massa) dari Polres Kediri berjibaku mendorong massa untuk membubarkan diri.
“Kami cegah bentroknya. Kami dorong dan berikan peringatan imbauan untuk kembali ke tempatnya masing-masing. Sejauh ini situasi sudah kondusif, tidak ada permasalahan,” kata Fauzy.
Ia berharap ke depan antar kedua kelompok suporter bola tetap kondusif dan masing-masing kelompok saling menerima. Juga diharapkan tidak ada yang mengakibatkan gangguan Kamtibmas.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menegaskan bentrok antar suporter tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Kediri. Pun yang menangani oleh Polres Kediri. Sedangkan Polres Batu membantu pengamanan dan pengawalan (Pamwal) kembalinya Aremania pulang ke Malang.
“Tim Polres Batu mulai dari Polsek Kasembon berhasil Pamwal dengan baik,” kata Kapolres sembari menegaskan, belum ada informasi yang diterima adanya korban jiwa maupun fasilitas pribadi atau umum yang mengalami kerusakan.
“Polres Batu clear, belum ada informasi (korban maupun kerusakan fasilitas pribadi atau umum.red). Karena lokasi konflik bukan di Batu,” tambahnya.
Kapolsek Kasembon, AKP Ma’ruf menjelaskan kronologis sekitar pukul 17:30 WIB massa Aremania berkumpul di Patung Singa perbatasan Kasembon, Malang dengan Kandangan, Kediri.
Namun sekitar pukul 20:00 WIB sampai dengan 22:45 WIB situasi di perbatasan tersebut memanas lantaran berbagai isu yang diterima oleh massa.
“Kami melaksanakan pengamanan dan penyekatan massa Aremania di perbatasan, ” kata Ma’ruf. Dalam situasi itu, massa dari Aremania saat dibubarkan meminta beberapa tuntutan. Yaitu, pemulangan dua orang asal Malang yang diamankan oleh Polres Kediri.
“Dan juga pemulangan tiga orang yang diamankan oleh Polresta Kediri Kota,” sambung Kapolsek.
Seiring polisi melakukan pengamanan, puncak chaos atau kericuhan terjadi saat massa bergerak maju ke arah barat dengan melempar batu ke arah personel Dalmas Polres Kediri, sekitar pukul 22:45 WIB.
Kemudian Dalmas menembak gas air mata ke arah massa. Aremania membubarkan diri setelah semua tuntutan dipenuhi, yaitu lima orang yang diamankan diserahkan ke Aremania. Dijemput pula di Polsek Kandangan jajaran Polres Kediri.
Sebagaimana diketahui, Persik Kediri menjamu Arema FC pada sore harinya. Pertandingan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri tuan rumah meraih kemenangan.(den/jon)