MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Politeknik Unisma (Polisma) Malang menggelar wisuda periode ke-XXI dan ke-XXII, Sabtu (21/12) hari ini di Hotel Savana. Sebagai pendidikan vokasi, Polisma berkomitmen menghasilkan lulusan yang siap kerja dan siap menjadi teknopreneur sesuai bidang keilmuan yang memiliki kapasitas kompetensi yang inovatif, kreatif, adaptif dan kompetitif.
Direktur Polisma Moh Sulhan S.T., M.Kom menyampaikan, di Polisma tiap mahasiswa telah dibekali ragam keilmuan yang kekinian, termasuk pada lulusan wisuda kali ini, juga telah dibekali dengan keilmuan Smart Technology yang menggunakan penerapan Artificial Intelligence (AI) dengan Internet of Things (IoT).
“Jarang sekali perguruan tinggi yang memiliki jurusan internet of things, punya kemampuan dari sisi spesifik keilmuan yang terkait smart technology. Sudah berjalan dan kami sudah meluluskan. Bahkan yang lulus hari ini, ada yang sukses membuat sistem kontrol pelanggaran (untuk di traffic light),” ungkap Sulhan kepada Malang Posco Media, kemarin.
Sulhan menyebut, penerapan IoT di kampus Polisma juga dikuatkan dengan segera hadirnya Smart Farming yang mendukung proses industri yang ada di lab Factory Teaching. Untuk mengembangkan smart farming itu, Sulhan menyebut pihaknya sudah studi ke beberapa daerah. “Kenapa smart farming? Sering disampaikan oleh Presiden Prabowo adalah ketahanan pangan. Pendekatan kami dari sisi teknologinya, apa yang bisa kami berikan kepada masyarakat. Salah satu yang kami pilih adalah smart farming itu,” jelas dia.
“Salah satu untuk mendukung teknologi smart farming itu adalah IoT. Jadi bagaimana nanti membantu petani untuk mengontrol seberapa baik tanah yang ditanam, bisa mengukur pH-nya, misal menyiram tidak perlu ke sawah, itu yang kami lakukan,” sambung Sulhan.
Smart Farming ini nantinya ada di lab Teaching Factory Polisma. Dengan semangat Project Base Learning Teaching Factory (PBL-TEFA), diyakini Polisma akan berkembang menjadi pendidikan vokasi yang unggul di tingkat nasional dan berwawasan global. Ini sesuai dengan rencana strategis Polisma Malang, yaitu pembelajaran berbasis TEFA di tahun 2023-2027. Termasuk menyisipkan mata kuliah transformasi digital, yang notabene mahasiswa diajarkan ilmu kekinian dan selalu diupdate mengikuti perkembangan zaman.
“Harapannya dengan lab ini, mereka benar benar melakukan. Karena di dalam smart farming, ada tahapan mulai dari masuk menggunakan pakaian standar industri, bahan baku, proses, sampai quality control, sampai harapannya tahap marketing,” beber Sulhan.
Sepanjang tahun 2023 hingga 2024, Sulhan menyebut sudah ada sederet prestasi yang diraih. Yakni misalnya l Polisma beberapa kali berhasil mendapatkan program hibah dari Kemendikbud ristek dengan nilai pendanaan yang bervariatif hingga mencapai Rp 567 juta. Selain itu, ada beberapa pencapaian seperti terbangunnya jejaring dengan industri dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) dengan perusahaan skala nasional, maupun internasional dan menerima lulusan Polisma untuk langsung bekerja.
Kemudian MOU dan MOA dengan balai latihan kerja, terbangunnya kerja sama dengan berbagai lembaga sertifikasi profesi berstandar BNSP hingga sebagian besar dosen Polisma mengantongi lisensi sebagai asesor BNSP. (ian/adv/udi)