spot_img
Sunday, June 29, 2025
spot_img

Kaleidoskop Kota Batu 2024, Sukses Pilpres-Pilkada, Dua Temuan Money Politics Tapi Tak Cukup Bukti

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Tahun 2024 menjadi tahun politik yang bersejarah di Kota Batu. Mulai dari Pilpres dengan mengantarkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang pada 14 Februari 2024.

Pun dalam Pilkada Kota Batu yang mengukirkan sejarah Paslon Wali Kota terpilih Nurochman dan Heli Suyanto keluar sebagai pemenang. Menariknya Paslon tersebut merupakan Paslon putra Daerah pertama yang berhasil memenangkan hati rakyat Kota Batu setelah 23 tahun kota wisata ini berdiri.

Dalam perjalanannya, kesuksesan Pemilu Serentak 2024 (Pilpres dan Pilkada) tidak lepas dari peran KPU, Bawaslu dan Pemkot Batu dalam menjalankan tugasnya. Di Pilpres, KPU Kota Batu mencatat dari partisipasi pemilih di Pilpres di angka 70 persen atau 117.450 pemilih dari total 164.516 pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Sedangkan terkait dugaan pelanggaran dalam Pilpres, Bawaslu bersama Gakkumdu berhasil mengamankan dugaan praktik money politik jelang pemungutan suara pada tanggal 13 Februari malam (H-1 pencoblosan). Gakkumdu berhasil mengamankan terduga satu warga berinisial YHI mendistribusikan uang kepada warga di Jalan Wilis, Kelurahan Sisir Kecamatan Batu.

Malang Posco Media

YHI membagikan uang kepada warga dengan nominal Rp 100 ribu per orang. Dengan total uang yang dibagikan mencapai Rp 20 juta dengan barang bukti yang ditemukan adalah uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak 5 lembar dan sejenis id-card dengan gambar caleg DPRD Kota Batu.

Hasilnya Bawaslu Kota Batu menghentikan pengusutan dugaan money politics karena tak cukup bukti. Dari hasil pendalaman pihaknya tidak dapat menemukan unsur-unsur formil materil atas praktik money politic. Serta ada faktor yang juga meringankan terduga pelaku dalam kasus tersebut. Diketahui, status terduga pelaku merupakan simpatisan atau non-partai.

Sementara Pilkada pada 27 November 2024, KPU Kota Batu mencatat angka partisipasi pemilih mencapai 85 persen dari total DPT. Naik 5 persen dibandingkan Pilkada 2017 yang hanya mencapai 80 persen. Hasil perhitungan suara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu 2024, pasangan nomor urut 1, Nurochman-Heli Suyanto, meraih 65.684 suara. Pasangan nomor urut dua Firhando Gumelar-H.Rudi memperoleh 38.610 suara. Selanjutnya untuk pasangan Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosak meraih 26.234 suara. Paslon 1 menang mutlak dalam Pilkada.

Sedangkan untuk penindakan Bawaslu Kota Batu merilis selama pengawasan tahapan Pilkada 2024 pihaknya mengupload 4.208 Form A yang merupakan dokumen penting dalam pengawasan. Ia merinci dari 4.208 Form A yang diupload, untuk tingkat kota sebanyak 143 form A, tingkat kecamatan 155 form A, tingkat desa/ kelurahan 2.071 form A dan tingkat TPS 2.120 form A.

Terbanyak dari form yang diupload tersebut adalah kejadian saat masa kampanye seperti laporan dugaan perusakan APK, dugaan money politik dan lainnya. Kemudian form tentang pemutakhiran data pemilih seperti DPT pindah tempat hingga DPT telah meninggal dunia.

Bawaslu dan Gakkumdu juga berhasil mengamankan dugaan politik uang di wilayah Desa Beji Kecamatan Junrejo pada 25 November atau H-2 sebelum pencoblosan. Namun kasus tersebut dihentikan lantaran dinilai tidak cukup bukti dan tidak memenuhi unsur tindak pidana pemilihan.

Malang Posco Media
PEMENANG : Paslon 1 Nurochman Dan Heli Suyanto ukir sejarah sebagai putra daerah yang menang dalam Pilkada Kota Batu 2024.

Dr. Moh Muzakki akademisi dan Peniliti Averroes menyampaikan evaluasi penyelenggaraan dan pengawasan Bawaslu dalam Pilkada Kota Batu secara menyeluruh cukup memuaskan. Penilaian ini bisa dilihat bagaimana dari 3 fase. Fase pertama pre election, election hari H dan post election atau setelah.

“Penilaian ini bisa dilihat dari konsistensi pengawasan yang berkelanjutan setiap fase terkait apa yang dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan Bawaslu. Tetapi pada model penindakan ada catatan bagi saya, untuk sentra Gakkumdu terkunci,” terangnya.

Lebih lanjut, diungkapnya bahwa Bawaslu yang terkunci tidak hanya Kota Batu, secara umum Bawaslu terkunci terkait kewenangan penindakan. Karena di banyak kasus yang mengganggu dan menghambat pemilu sulit menindak ketika terjadi dugaan pelanggaran. “Sedangkan untuk Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Kota Batu termasuk yang sangat rendah. Secara umum di IKP Jatim 14,74,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Rachmad K.Dwi Susilo, Ketua Program Studi Magister Sosiologi DPPS Universitas Muhammadiyah Malang dengan terpilihnya paslon nomor 1, Nurachman dan Heli Suyanto harus benar-benar mengimplementasikan Visi mereka yakni Kota Batu Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, Ekologis menuju Generasi Emas 2045 (MBATU SAE).

“Kemudian isu-isu penting seperti pertanian dan pariwisata. Selain itu juga tentang isu-isu nasional seperti penanggulangan kemiskinan, penurunan angka stunting dan pemberdayaan masyarakat dengan mensinergikan kebijakan kota dengan kebijakan provinsi dan pemerintah pusat tersebut,” pungkasnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img