spot_img
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Jumlah BPR Diperkirakan Bakal Berkurang

Investor India Minat Akuisisi BPR di Wilker OJK Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Salah satu perusahaan financial technology (fintech) atau teknologi keuangan asal India berencana akan mengakuisisi salah satu Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di tahun 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala OJK Malang, Biger A. Maghribi.

Ia mengatakan perusahaan fintech ini merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di India. Namun ia tidak menjelaskan secara detail terkait dengan profil dari perusahaan tersebut.

-Advertisement-

“Yang pasti ini perusahaan besar di India. Kalau keterangan lebih jauh saya belum bisa memberikan penjelasan,” ungkap Biger A. Maghribi beberapa waktu lalu.

Dengan mengakuisisi BPR yang sudah ada oleh asing, maka turut berdampak pada segi permodalan yang semakin baik. Salah satu alasan mengapa BPR sulit bersaing diantaranya karena sulitnya mencari nasabah disebabkan bunganya yang cukup tinggi.

“Kami membuka peluang sebesar-besarnya bila pihak asing ingin masuk, karena permodalan akan lebih baik. Saat ini terdapat 50 BPR dan 6 BPR Syariah yang berada di wilayah kerja OJK Malang. Tahun 2025 ini diperkirakan akan menurun,” ujarnya.

Untuk menjadi BPR,  modal awal yang harus dimiliki adalah Rp 6 miliar untuk BOR dan Rp 3 miliar untuk BPR Syariah. Jika tidak mencapai target tersebut, maka yang terjadi adalah turun kelas.

“Jumlah BPR tahun 2025 ini diperkirakan akan menurut. Masih dibawah 50 atau diatas 45. Karena persyaratan modal awal yang harus dipenuhi itu. Bahkan untuk BPR Syariah saat akhir 2025 ini harus mencapai Rp 6 miliar juga,” imbuhnya.

Mengecilnya produk BPR ini di antaranya disebabkan karena pengaruh dana masyarakat yang dialihkan, selain itu juga karena produk dari BPR kurang diminati di masyarakat. Banyak masyarakat yang lebih beralih ke Bank Umum Konvensional (BUK). Sementara untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah tidak akan berdampak atau mengalami penurunan.(adm/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img