MALANG POSCO MEDIA – Dunia olahraga mengajarkan sportivitas. Fair play dan kejujuran. Tidak curang dan siap diganti alias dipecat bila tak sesuai ekspektasi, meleset dari target yang disepakati. Dan waktu juga tak bisa dibohongi kalau periode kepemimpinan pelatih dengan segala dinamikanya harus berganti.
Itulah yang terjadi pada Coach Shin Tae Yong alias STY. Siapa yang menduga kalau kontrak yang diperpanjang hingga 2027 akhirnya harus diputus di awal tahun 2025. Padahal STY masih harus berjuang keras untuk membawa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga grup C dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski sukses di Kualifikasi Piala Dunia, namun STY sepertinya terlalu berani ambil risiko di gelaran AFF 2024. Padahal AFF juga merupakan kejuaraan bergensi yang Indonesia sangat berkepentingan untuk menjadi juara. Karena dibawah asuhan STY, Timnas Indonesia hanya menjadi runner up Piala AFF tahun 2020.
Selanjutnya pada AFF 2022 hanya melaju ke semifinal. Dan AFF 2024, Timnas Indonesia justru sangat tidak berdaya dikarena STY memainkan pemain-pemain muda yang masih minim pengalaman bertandingnya secara internasional. Terlepas alasan STY untuk target selanjutnya dan memberikan pengalaman, namun kegagalan di AFF sangat memukul PSSI dan masyarakat Indonesia.
STY sudah dipecat. PSSI pun sudah memberikan kode penggantinya yang mengarah pada negeri Belanda. Apa yang sudah dilakukan STY adalah pengalaman berharga bagi sepakbola Indonesia. Terlepas plus minusnya. Terlepas pro kontranya. Namun apa yang dilakukan STY setidaknya sudah memberi warna sepakbola Indonesia.
Semoga penggantinya bisa lebih baik dari STY. Bila tidak, maka bisa dipastikan, PSSI akan menjadi musuh bersama netizen dan masyarakat Indonesia. STY masih sangat lekat di hati. Maka pelatih penggantinya harus bisa langsung melesat. Prestasi Jay Idjes dkk harus langsung on fire menatap laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tak ada jaminan pelatih pengganti STY bisa meloloskan Indonesia di Piala Dunia. Namun STY harus berbesar hati dan lapang dada. Lebih baik menerima keputusan PSSI. Karena tak ada gunanya alasan dan argumentasi apapun yang disampaikan kalau sudah dipecat. Terima kasih STY. Sukses Terus Ya penggantinya sampai Piala Dunia.(*)