MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebagai bentuk menunaikan tugas pesantren dalam hal memperkuat kemandirian, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh menggandeng PT Wira Ihsan Niaga me launching produk terbaru yakni Formula Pengawet Ikan Alami (FORPILA) dan Bahrul Maghfiroh Collagen (BMC+). Kedua produk tersebut merupakan hasil penelitian dengan menggandeng Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan memanfaatkan kandungan yang terdapat pada ekstrak buah kesemek.
Pembina Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Prof. Dr. Ir. KH.Mohammad Bisri, MS menuturkan bahwasanya launchingnya dua produk ini menjadi salah satu bentuk upaya yang dilakukan pondok pesantren dalam hal kemandirian dalam hal ekonomi.
“Untuk research nya sudah lama, namun kami mulai mengakses sejak 1,5 tahun yang lalu. Kami mencoba membuat produk, satu untuk diabetes tentunya manfaatnya banyak dan satunya untuk pengawet alami. Semuanya by research, jangan sampai jualan tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan hasil yang sesuai, karena minimnya tempat yang dimiliki pondok untuk membuat pabrik akhirnya menggandeng PT Wira Ihsan Niaga yang ada di Tulungagung untuk membangun pabrik produksi.
“Agar pabrik standarnya bagus maka harus ada standarisasi, makanya ada BPOM dan standarisasi halalnya. Alhamdulillah keduanya sudah mendapatkan standarisasi ini, baru kami berani untuk jualan. Karena kalau tidak legal tidak boleh, sehingga pada hari Sabtu (11/1) ini kami melaunching dua produk kami,” imbuhnya.
Sementara itu, peneliti dari FKIK UIN Malang Prof. Dr. Roihatul Mutiah, SF.,M.Kes.,Apt mengungkapkan salah satu faktor yang melatarbelakangi lahirnya FORPILA adalah karena masih minimnya pengawet alami pada ikan laut khususnya. Sedangkan jika memakai formalin tentunya akan berdampak buruk pada tubuh.
“Akhirnya kami melakukan penelitian dan dari hasil penelitian kami mendapatkan hasil bahwa untuk pengawet ikan laut alami itu ada, dengan memanfaatkan ekstrak dari buah kesemek dan daun selada yang difermentasi. Senyawa yang dihasilkan dapat mempertahankan kesegaran dari ikan,” ujarnya.
FORPILA adalah bahan tambahan pangan pengawet berbentuk cair yang diformulasikan dari perpaduan fermentasi garam,selada, dan kesemek. Dirancang khusus untuk menjaga kualitas dan kesegaran ikan laut secara alami. FORPILA menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk yang berasal dari dalam tubuh ikan. Terutama dari bagian insang dan organ dalam tubuh ikan laut FORPILA dapat menjaga kesegaran ikan laut hingga 45 hari jika disimpan pada suhu sekitar 0°C tanpa harus dibekukan.
“Kandungan Flavonoid dan Anti oksidan yang ada di dalamnya menjaga kesegaran dari ikan. Karena lemak ikan ini yang paling cepat membusuk, dengan adanya kandungan Antioksidan menghambat ini,” jelasnya.
Sementara Cuka Kesemek BMC+ adalah hasil fermentasi alami dari campuran buah kesemek muda dan masak. Proses fermentasi yang digunakan adalah fermentasi spontan, tanpa penambahan kultur mikroorganisme dari luar.
“Produk ini 100 persen murni tanpa tambahan pemanis, pengawet, atau bahan kimia lainnya. Produk cuka kesemek secara tradisional telah dimanfaatkan sebagai minuman Kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan vitalitas secara ratusan tahun dan turun temurun. Cuka kesemek juga telah dibuktikan secara ilmiah tentang kandungan aktif dan efek farmakologinya bagi tubuh,” terangnya.
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan diantaranya Antioksidan dan antiinflamasi. Sebagai imunomodulator dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mendukung kesehatan pencernaan melalui probiotik dan prebiotic,selain itu terbukti menyembuhkan gastritis (iritasi lambung) dan aman untuk lambung karena kandungan vitamin C 0 persen. Membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.Mendukung kesehatan kardiovaskular, sistem saraf, dan kekebalan tubuh. Potensi kemopreventif, membantu mencegah kanker melalui kandungan flavonoid dan polifenol. Mendukung kesehatan tulang dan gigi, serta fungsi otot dan saraf dan juga Penting untuk pembentukan hemoglobin dan mencegah anemia. (adm/nug)