spot_img
Thursday, January 16, 2025
spot_img

Terhasut Iklan di Medsos, Puluhan Juta Melayang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gegara iklan di media sosial Facebook, Rita Andayani, 36, warga Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang kehilangan tabungan senilai lebih dari Rp 31 juta. Tabungan yang sudah dikumpulkannya sejak 2009 lalu itu, hilang seketika karena tergiur iklan tak bertanggung jawab mencatut BRImo Festival, Senin (13/1) lalu.

Rita kepada Malang Posco Media menceritakan, bahwa saat kejadian itu, dirinya melihat iklan BRImo Festival di beranda medsosnya. Saat itu, ia membuka link yang tertera pada iklan tersebut, dan terhubung ke akun WhatsApp (WA).

“Foto profil akun WA itu, sama seperti customer service (CS) dari BRI pusat. Dan setelah itu saua diberi pesan untuk mengisi, nama lengkap, nomor rekening dan jumlah saldo dalam tabungan. Setelah saya isi, kemudian saya ditelepon,” ceritanya.

Saat itu, pelaku yang mengaku bernama Rizky, di awal berdialog layaknya seorang CS. Setelah menjelaskan singkat, agar terdaftar di event BRImo Festival, Rita harus mengikuti tahapan yang didikte oleh pelaku.

“Saat itu, kemudian pelaku mengarahkan untuk mengakses BRIVA (BRI Virtual Account), dari aplikasi BRImo saya. Anehnya saya mengiyakan saja. Apalagi pelaku bilang, bawa BRIVA itu dibilang kalau singkatan dari BRImo Festival,” lanjut Rita.

Keawamannya dalam teknologi, seketika membawa petaka. Usai rangkaian nomor BRIVA dari pelaku diberikan ke korban, pelaku mendesak korban untuk segera memasukkan nomor tersebut pada menu BRIVA di aplikasi korban. Tanpa sadar, ia membayarkan sejumlah uang yang telah ditetapkan pelaku melalui nomor BRIVA tersebut, ke akun atas nama NM dari PT. DTK yang beralamat di Jakarta.

“Saat itu, saya seperti terancam dan terburu-buru, setelah saya menuruti arahan pelaku, tiba-tiba saya tersadar kalau saldo tabungan saya di aplikasi hanya menyisakan sekitar Rp 1,5 juta dari total lebih dari Rp 32 juta. Kemudian saya sadar ada yang tidak benar langsung melapor ke pihak kepolisian,” jelasnya.

Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Malang Kota, karena lokasi tempatnya bertransaksi di warung kopi tempatnya berjualan yang masuk kawasan Terminal Landungsari Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. “Kemudian saya langsung membuat laporan juga ke BRI di daerah Tlogomas. Dan katanya masih menunggu proses. Saya pasrah, tapi semoga kejadian ini tidak sampai terulang dan memakan korban lagi,” ujar Rita.

Sementara itu, menanggapi hal tersebut perwakilan Kanwil BRI Malang, Santoso mengatakan pihaknya masih menunggu hasil investigasi internal. Karena korban telah melapor, saat ini proses investigasi sedang dilakukan oleh Kantor BRI Pusat.

“Saat ini kami masih menunggu hasil investigasi, kemudian akan ditemukan titik permasalahannya. Setelah itu, kemudian kami akan memberikan rekomendasi-rekomendasi dan penjelasan. Kami mengimbau, agar masyarakat khususnya nasabah BRI untuk lebih waspada. Apabila diminta memasukkan nomor-nomor yang dirasa tidak asing. Lebih baik konsultasikan ke CS kami di unit terdekat,” jelasnya. (rex/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img