Wednesday, March 12, 2025

Sesuaikan Kebutuhan dan Kemampuan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Kerap kali gaya hidup bersepeda, dianggap menjadi hobi mahal bagi sebagian orang. Padahal, faktanya tak perlu mahal agar  tetap bisa bersepeda dan mencari keringat. Itu untuk tetap fit dan menjaga kebugaran tubuh.

Ketua Komunitas Sirkandi Dua Pedal, Sita Mayura mengatakan gowes atau bersepeda ini menjadi hobi yang memilik budget relatif murah. Namun, untuk kebutuhan pribadi seperti fitur sepeda, gaya sepeda hingga kelengkapan diri memang membutuhkan budget lebih.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

“Memang yang paling mahal itu di sepedanya sendiri. Baik itu model mountain bike (MTB), commuter bike hingga road bike, semua butuh budget lebih untuk kualitas yang bagus. Bahkan anggota komunitas kami itu, sepedanya bisa seharga Rp 70 juta,” sebutnya.

Tak hanya di sektor sepeda, kelengkapan lain seperti apparel mulai dari jersey hingga sepatu, kemudian helm juga harganya variatif. Beberapa alat kelengkapan keamana bersepeda seperti helm, harganya bisa menyentuh angka Rp 5  juta per buahnya.

Bagi yang ingin memulai gaya hidup ini, ia menekankan bahwa bersepeda tidak harus mahal.

“Sepeda city bike biasa sudah cukup. Ada yang harganya mulai dari 1-2 juta. Yang penting niat dan konsisten,” katanya.

Namun, mereka juga menyadari bahwa ada kalangan yang menggemari sepeda premium dengan harga mencapai puluhan juta. “Sah-sah saja, tergantung kebutuhan dan kemampuan. Intinya, jangan sampai tidak menikmati aktivitasnya,” tambah Sita.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota komunitas Bike Bersama, Firda Amalia. Alumnus Universitas Negeri Malang (UM) ini mengatakan, bahwa kebutuhan sepeda ini disesuaikan sama kebutuhan.

“Kalau saya memang dari awal punya yang biasa saja, kemudian saya upgrade. Karena sepeda bagus itu juga menambah mood dan semangat, untuk olahraga dan gowes baik sendirian atau sama teman-teman,” ujarnya.

Wanita 25 tahun asal Pekanbaru ini mengatakan, nikmatnta city bike di Kota Malang adalah pengguna jalan yang cukup ramah. Kemudian di beberapa trek seperti Jalan Besar Ijen, Jalan Semeru hingga kawasam Kayutangan Heritage sudah dilengkapi lajur khusus pesepeda.

“Enak kalau city bike di Kota Malang ini, jalurnya sudah ada, kemudian  banyak spot menarik, jalannya enak dan tentunya kualitas udaranya masih bagus. Kalau dibandingkan dengan tempat asal saya yang banyak industri, memang udara di Malang lebih segar,” ceritanya.

Ia juga menyebut, bahwa bersepeda ini soal keinginan kuat untuk sehat sekarang dan nanti. “Semakin banyak orang gowes, semakin banyak yang peduli kesehatan. Kalau ada yang memulai karena ikut tren, itu bukan masalah. Yang penting manfaatnya,” jelasnya.

Ikut city bike ini tidak hanya sekadar olahraga, tapi juga cara untuk meraih kebahagiaan dan mendukung produktivitas. “Kami berharap, komunitas seperti ini terus berkembang. Selain sehat, kita juga bisa mempererat hubungan sosial di tengah kesibukan sehari-hari,” pungkasnya. (rex/van)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img