MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Anggota Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MI Kecamatan Singosari dan Lawang terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan serta Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK).
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari komitmen untuk menciptakan tenaga pendidik yang profesional dan mampu menghadapi tantangan dunia pendidikan modern.
Ketua KKM MI Kecamatan Singosari dan Lawang, Ahmad Syaikhu, S.Pd., menjelaskan bahwa pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek penting dalam pengajaran, seperti penguasaan kurikulum, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta metode pembelajaran berbasis siswa.
“Kami berusaha agar setiap guru memiliki kompetensi yang mumpuni, baik dari segi pedagogik maupun profesional. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah,” ujarnya, Selasa (21/1).
Selain pelatihan, seluruh Anggota KKM MI juga mengadakan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK). Asesmen tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan para guru dan tenaga pendidik dalam memahami serta menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang efektif. Hasil dari asesmen ini akan menjadi dasar untuk merancang pelatihan lanjutan yang lebih spesifik sesuai kebutuhan.
Ahmad Syaikhu menambahkan, program pelatihan dan asesmen ini akan terus dilakukan secara berkala. Dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang dan lembaga pelatihan pendidikan, untuk memastikan kualitas pelatihan tetap terjaga.
“Harapan kami, langkah ini dapat meningkatkan mutu pendidikan di seluruh MI di Singosari dan Lawang, serta mencetak siswa-siswa yang unggul, berakhlak mulia, dan siap bersaing di era global,” pungkasnya.
Melalui program-program ini, KKM MI Singosari dan Lawang membuktikan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan kompetensi guru, demi terciptanya pendidikan berkualitas yang merata.
Salah satu guru yang pernah ikut pelatihan, Nur Hidayati, mengungkapkan manfaat yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan tersebut. “Setelah mengikuti kegiatan seperti pelatihan sangat membantu kami dalam memahami cara mengajar yang lebih inovatif. Dengan teknologi, misalnya, saya jadi lebih percaya diri dalam mengintegrasikan perangkat digital ke dalam pembelajaran,” jelasnya. (hud/udi)