spot_img
Monday, February 3, 2025
spot_img

Dispangtan Fasilitasi Benih Jagung untuk 50 Hektar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang tidak kendor untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian di Kota Malang yang notabene bukan kota produsen. Buktinya, untuk tahun ini Dispangtan menyiapkan sejumlah bantuan benih dari beberapa komoditas agar hasil pertanian lebih produktif.

Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menyampaikan, pada tahun ini pihaknya memfasilitasi benih jagung sebanyak 600 kilogram yang bisa ditanam untuk lahan seluas 50 hektar. Hasil dari panen jagung, ada yang dikonsumsi sendiri, ada yang diperjualbelikan. Selain jagung, juga ada bantuan benih padi, hingga sarpras pertanian.

-Advertisement-

“Tahun ini kami usulkan 2.000 kilogram lagi sama dengan 2024. Kemudian ada bantuan handsprayer, hand traktor, jaring pengaman bulir padi, insektisida, pestisida dan racun tikus. Itu juga usulan dari petani. Biasanya melalui surat, proposal, kemudiam kami usulkan di penganggaran,” sebut Slamet, kemarin.

Begitu juga dengan pupuk, Slamet menyebut pihaknya telah mengajukan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang terjangkau oleh petani. Ia bersyukur, pada tahun ini Kota Malang mendapatkan pupuk bersubsidi cukup banyak.

“Alhamdulillah di tahun 2025 ini Kota Malang di awal tahun mendapatkan alokasi pupuk subsidi 501 ton untuk jenis Urea, lalu 625 ton untuk jenis NPK. Biasanya nanti di akhir tahun akan ada penambahan lagi,” beber dia.

Tidak hanya itu, Slamet juga bersyukur kini petani dipastikan tidak bakal kesulitan lagi mengakses pupuk bersubsidi. Ketersediaan pupuk bersubsidi dipastikan aman untuk semua petani.”Sekarang sudah disederhanakan alurnya. Dari Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan atau Poktan yang lahannya siap untuk menyimpan pupuk itu,” tambahnya.

Slamet pun berharap, dengan adanya fasilitasi dan kemudahan tersebut, lahan pertanian di Kota Malang bisa lebih produktif dan bahkan bisa menambah masa tanam. Sebab, di perkotaan yang lahan pertanian terbatas, maka menambah luasan sangat sulit. Yang lebih mudah adalah menambah masa tanam atau produktifitasnya.

“Saat ini di Kota Malang baru mencapai dua atau 2,5 kali masa tanam dalam setahun. Harapan kami, kelompok tani, Gapoktan, bisa mendorong masa tanam setahun bisa tiga kali untuk meningkatkan produksi. Walaupun Kota Malang bukan kota produsen, tapi masih memiliki kegiatan yang bersumber dari pertanian,” tandasnya. (ian/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img