Penilaian Stadion Kanjuruhan
MALANG POSCO MEDIA-Stadion Kanjuruhan, Kepanjen dinilai masih memiliki kekurangan fasilitas. Sejumlah pihak terkait terus melakukan inspeksi bersama guna memastikan aspek kelayakan dan keamanan stadion sebelum kembali difungsikan. (baca grafis)
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto bersama Pemkab Malang, unsur TNI, PSSI, KONI, dan didampingi PT Waskita Karya meninjau langsung progres renovasi Stadion Kanjuruhan, Senin (4/2) lalu.
Dalam kunjungan itu, pihak Polda Jatim menilai kelengkapan Stadion Kanjuruhan baru di angka 54 dari 100 nilai. Perlu adanya pengadaan fasilitas.
“Untuk nilai list assemen dari Polda itu nilainya 54, kategori kurang. Fasilitas yang ada di dalamnya perlu pengadaan-pengadaan lagi,” urai Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat kepada Malang Posco Media, Selasa (4/2) kemarin.
Ia mengungkapkan ruangan masih banyak yang kurang. Dicontohkan seperti ruang medis masih kosong.
“Kalau sudah diserahterimakan, biasanya nanti akan diisi oleh Dinas Kesehatan,” imbuh mantan Kepala Dindik Kabupaten Malang tersebut.
Rencananya, Rabu (5/2) hari ini pukul 10:00 WIB, Stadion Kanjuruhan akan dilakukan join inspection kembali. Tujuannya untuk menemukan indikator yang perlu dilengkapi.
“Besok (hari ini) join inspection kami lakukan bareng, terakahir. Artinya kami finalisasi join inspection bareng kalau ada yang kurang terhadap apa-apa indikator yang ada di sana,” kata Hidayat.
Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto mengatakan inspeksi dilakukan di berbagai area strategis. Mulai dari lobi utama, ruang ganti pemain, venue operation center dan fire center hingga lapangan utama.
“Inspeksi dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh aspek keamanan di Stadion Kanjuruhan benar-benar siap sebelum digunakan kembali,” kata Dadang.
“Tidak hanya infrastruktur, tetapi juga sistem pengamanan dan manajemen penonton harus memenuhi standar yang ditetapkan,” sambung dia.
Menurut mantan Kasatlantas Polres Batu tersebut, renovasi Stadion Kanjuruhan membawa perubahan signifikan. Salah satunya pemasangan kursi tunggal (single seat) sesuai standar FIFA. Konsekuensinya, kapasitas stadion berkurang dari 38.000 menjadi 21.603 penonton.
Tribun barat kini memiliki 2.723 kursi, termasuk area VVIP dan penyandang disabilitas. Sementara tribun timur dapat menampung 4.352 penonton. Tribun utara dan selatan masing-masing memiliki kapasitas 7.264 penonton.
“Penyesuaian kapasitas ini bagian dari peningkatan standar kenyamanan dan keamanan dalam stadion. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang datang ke stadion merasa aman,” kata Dadang.
Dalam kunjungan kerja itu juga menyoroti beberapa pekerjaan yang masih dalam tahap penyelesaian. Seperti renovasi Gate 13, pembangunan Museum Kanjuruhan, dan Monumen Tragedi Kanjuruhan.
Dadang menekankan bahwa aspek keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pengerjaan.
“Semua fasilitas harus diuji coba, termasuk jalur evakuasi dan sistem tanggap darurat. Tidak boleh ada kompromi dalam hal keselamatan,” katanya.
Dadang menambahkan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan pihak terkait dan mengawal Stadion Kanjuruhan hingga benar-benar siap difungsikan. (den/van)