MALANG POSCO MEDIA – Ramadan memang tidak sampai sebulan lagi. Kalau hitungan hari, Ramadan tinggal 20 hari lagi. Namun harga kebutuhan pokok sudah mulai naik. Salah satunya minyak goreng. MinyaKita menyentuh Rp 18 ribu, melambung tinggi dari HET sebesar Rp 15.700.
Persoalannya, mengapa kenaikan-kenaikan spontan dan mengagetkan masyarakat ini jarang terdeteksi sebelumnya oleh pemerintah. Termasuk pemerintah daerah. Siapa sebenarnya pelaku-pelaku yang dengan sengaja mencari untung di sela-sela kesulitan masyarakat. Selalu dan selalu terjadi, tiba-tiba harga apapun bisa naik.
Pemerintah daerah memang hadir. Tapi hadirnya setelah harga naik dan masyarakat sudah panik. Intervensi dan droping dilakukan setelah masyarakat kesulitan mencari minyak goreng dengan harga murah. Meski sudah didroping dan diintervensi pasarnya, tak serta harga minyak goreng kembali normal.
Kenaikan-kenaikan harga ini yang seharusnya sangat diwaspadai oleh pemerintah. Maka butuh pengawasan dan intervensi secara ketat agar harga kebutuhan pokok di pasaran tetap stabil. Terutama mendekati momen-momen penting. Seperti Ramadan dan Lebaran.
Sudah bukan rahasia lagi, menjelang dan saat Ramadan, harga-harga kebutuhan pasti naik. Kalau satu barang sudah naik, maka barang-barang yang lainnya pasti dengan mudah ikut naik. Dan naiknya bisa lebih satu kali. Seperti biasa, karena permintaan banyak, maka otomatis stok barang menjadi terbatas. Dan otomatis harga akan naik. Itu hukum ekonominya.
Pertanyaannya, dimana kehadiran pemerintah, termasuk pemerintah daerah, kalau setiap menjelang Ramadan dan Lebaran harga-harga selalu naik? Tanpa intervensi dari pemerintah, kenaikan ini akan menjadi hal yang lumrah. Dan lagi-lagi masyarakat yang menjadi korbannya. Namanya korban bisanya hanya mengeluh dan menjerit.
Berontak model apapun masyarakat menentang kenaikan, harga-harga di pasaran tetap tak turun. Tanda-tanda ini sudah bisa diprediksi. Sekarang MinyaKita tes ombak harga naik. Reaksinya pasti, masyarakat langsung panik. Setelah ini, apalagi yang harganya bakal naik? Telur, gula, cabe rawit, tepung, daging dan seterusnya. Masyarakat tak hanya butuh pemerintah menjamin semua kebutuhan menjelang dan selama Ramadan serta saat Lebaran, stoknya aman saja. Tapi masyarakat butuh, pemerintah hadir agar harga-harga tetap stabil dan tak melonjak naik. Baik spontan maupun direncanakan.(*)