MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Muslim yang berpondasi tauhid yang kuat, adalah muslim yang berkemajuan. Yang memiliki pemikiran terbuka. Sehingga memiliki relasi yang baik, santun dan memiliki semangat persaudaraan. Meskipun dengan suku dan budaya yang berbeda.
Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed, saat mengisi Tabligh Akbar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pekan lalu. Menurutnya, tauhid membuat seorang muslim menjadi egaliter, humble, dan rendah hati. Sifat yang bertentangan dengan feodalisme. Yang suka mendiskriminasi dan mengunggulkan suku dan golongannya sendiri. “Karena di dalam tauhid Islam telah menggeser manusia dari prestis ke arah prestasi,” katanya di hadapan ribuan civitas akademika UMM dan masyarakat umum.
Dalam acara yang bertajuk ‘Internalisasi Nilai Islam dalam Pembentukan Karakter Muslim Berkemajuan’ itu Mu’ti menegaskan bahwa berislam secara universal adalah ketika seseorang mampu memahami dan memaknai aspek nilai yang terkandung Islam itu sendiri.
“Nilai memberikan suatu makna yang dapat memberikan dorongan untuk melangkah lebih maju ke depan. Sebagaimana risalah Islam Rahmatanlilaalamiin, kita harus bisa mengaktualisasikan nilai nilai islam sebagai substansi yang dapat diterima oleh hampir semua budaya dan manusia,” terang Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Ia juga menjelaskan makna risalah Islam berkemajuan sebagai sebuah blueprint dalam pandangan Muhammadiyah. Ada tiga ciri dasar Islam berkemajuan yang menjadi pondasi kokoh Muhammadiyah. Pertama dan paling utama adalah tauhid yang murni. Menurutnya, di dalam tauhid yang murni melekat juga nilai-nilai kemanusiaan, kemerdekaan atau kebebasan, sosial, dan peradaban dalam kehidupan. “Dengan kata lain, tauhid melahirkan jiwa-jiwa yang merdeka dengan jiwa keberanian yang kuat tanpa kegundahan di dalam dirinya kecuali takut pada Allah SWT,” kata dia.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si menyambut hangat kehadiran Menteri Pendidikan Dasar & Menengah yang sekaligus merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Tabligh Akbar ini merupakan sebuah tradisi UMM dalam rangka mempererat tali silaturrahmi dan memperkuat Ukhuwah Islamiyah warga Muhammadiyah.
“UMM secara konsisten melakukan pengembangan SDM di lingkungan kampus. Hal ini merupakan upaya untuk menginternalisasikan nilai Islam berkemajuan kepada seluruh sivitas akademika. Adapun agenda ini sangat mencerminkan energi positif, baik bagi lingkungan keluarga Muhammadiyah maupun masyarakat sekitar. Saya berharap, mudah mudahan Tabligh Akbar ini menjadi salah satu ciri khas UMM yang terbuka kepada seluruh warga muslim dan Muhammadiyah,” katanya. (imm/udi)