MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan peserta Kompetisi Matematika di Pekan Prestasi Mardi Wiyata Cup XVI terlihat fokus. Mereka mengerjakan 40 soal matematika selama 90 menit. Guru pendamping pun menunggu di luar ruangan dengan harap-harap cemas. Berharap siswanya dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
Kepala SMPK Mardi Wiyata, Yoseph Banggo, S.Pd mengapresiasi seluruh peserta yang telah melalui tantangan tersebut dengan baik. Mereka telah melalui tantangan Kompetisi Matematika. “Kalian semua adalah yang terbaik. Menjadi utusan dari sekolah masing-masing. Selamat telah melalui kompetisi ini dengan baik,” ucap Yoseph memberi semangat kepada peserta.
Mardi Wiyata Cup XVI adalah kompetisi siswa SD/MI tingkat Malang Raya. Ajang ini menjadi program rutin SMPK Mardi Wiyata. Tahun ini sudah ajang yang ke-16 kalinya. Menunjukkan konsistensi sekolah di Jalan Semeru Kota Malang ini dalam membina dan mewadahi potensi siswa.
Ikon Mardi Wiyata Cup adalah turnamen futsal. Yang juga bergulir sejak hari pertama, Sabtu (8/2) lalu. Meskipun begitu, Kompetisi di bidang akademik dan seni budaya tidak kalah seru. Salah satunya Kompetisi Matematika.
Kepala SMPK Mardi Wiyata, Yoseph Banggo, S.Pd yang juga pembina olimpiade Matematika Kota Malang, mengemas kompetisi ini tidak asal-asalan. Kualitasnya semi olimpiade. Maka dia pun tidak segan memberikan apresiasi kepada para peserta yang mampu menyelesaikan tantangan soal di kompetisi ini.
Dia menegaskan, kompetisi Matematika di Mardi Wiyata Cup bukan urusan menang atau kalah. Juara atau tidak. Tetapi lebih pada proses menghebatkan siswa yang berjuang menyelesaikan soal. Hal itu disampaikan di hadapan para guru pembina yang mendampingi peserta didik mereka.
“Kami menghargai bukan pada hasilnya. Tetapi kepada prosesnya. Karena anak-anak ini semuanya luar biasa. Mengerjakan secara seksama. Semua percaya diri. Tidak takut salah dalam mengerjakan soal,” ucap Yosep.
Dalam sebuah proses tentu ada hasil. Dalam kompetisi ada yang menang ada yang kalah. Mereka yang terbaik adalah yang mampu menyikapi hasil akhirnya. Baik menang atau kalah. Menang tetap rendah hati. Dan yang kalah tetap optimis dan tidak kecil hati. “Bagi yang belum juara masih ada kesempatan di tahun depan. Terutama mereka yang masih kelas 4 dan 5. Jangan pernah putus asa,” katanya.
Yoseph menambahkan, SMPK Mardi Wiyata memberikan apresiasi khusus bagi para pemenang. Mereka yang berhasil juara 1, 2 dan 3, mendapat voucher untuk lanjut studi di SMPK Mardi Wiyata. Bagi mereka bebas uang gedung senilai 3 juta rupiah.
“Perjuangan mereka pantas diapresiasi. Mereka telah berjuang dan berhasil menjadi yang terbaik. Kami siap mengembangkan potensi mereka di jenjang SMP nanti. Dan bagi yang juara, kami bebaskan uang gedung,” tuturnya.
Sementara itu, hingga hari kemarin turnamen futsal berlangsung dengan meriah. Semua tim yang bertanding mengerahkan segala upayanya untuk masuk 16 besar. Dan babak final rencananya akan digelar Sabtu (15/2) mendatang. (imm/udi)