MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kegiatan sosial dilaksanakan oleh civitas akademika Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang di Posyandu Dusun Bunder Desa Sidorahayu Kecamatan Wagir, Kamis (6/2) lalu. Kali ini dari Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan. Dosen dan mahasiswa berkolaborasi memberikan layanan akupresur pada pasien hipertensi.
Dosen Prodi Keperawatan Fikes Unitri Ika Cahyaningrum, S.Kep.,Ns.,M.Kep mengatakan, tujuan dari program ini untuk mengoptimalkan program pengendalian hipertensi yang telah dilaksanakan dengan pemberian terapi komplementer yaitu akupresur. “Selain itu tujuannya untuk meningkatkan relaksasi serta meringankan gejala pada pasien hipertensi,” katanya.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan Komplementer ini mengungkapkan, pemberian layanan terapi akupresur dilakukan pada 16 pasien hipertensi peserta Posyandu Dusun Bunder. Dari hasil layanan tersebut didapatkan penururan rata-rata tekanan darah sistole pada pasien dari 160,1 mmHg menjadi 147,9 mmHg.
Metode akupresur ini melibatkan tekanan menggunakan jari atau alat pada titik-titik tertentu di tubuh (acupoint) untuk merangsang aliran energi dan membantu tubuh untuk sembuh secara alami. “Terapi ekupresur ini akan efektif jika dilakukan secara rutin minimal 3-4 kali per minggu,” ungkapnya.
Selain pemberian layanan akupresur pada pasien, civitas akademika Fikes Unitri juga memberikan edukasi titik akupresur pada kader kesehatan di posyandu Dusun Bunder. “Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan kemandirian masyarakat khususnya kader kesehatan dalam memberikan terapi akupresur pada masyarakat,” terang Ika.
Dalam kesempatan tersebut, Ika memberikan materi tentang titik akupresur untuk menurunkan tekanan darah. Materi diberikan dengan penayangan video dan demonstrasi titik-titik akupresur. Melalui kegiatan tersebut kader kesehatan dapat langsung mempraktikkan titik akupresur dengan baik sehingga dapat diterapkan selanjutnya secara mandiri di posyandu.
Ika berharap, setelah edukasi ini akupresur dapat diterapkan oleh masyarakat sebagai terapi pendamping dari pengobatan medis yang telah dilakukan oleh pasien. “Terapi ini berguna untuk dapat mengoptimalkan upaya mengatasi gejala hipertensi serta untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang membahayakan,” pungkasnya. (imm/udi)