MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Dinas Pendidikan Kota Batu menyiapkan Rp 13 Miliar untuk alokasi Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun ini. Alokasi tersebut hampir sama dengan anggaran tahun 2024 lalu.
“Untuk BOSDA tahun ini kami siapkan Rp 13 miliar. Jumlah itu kira-kira hampir sama dengan tahun 2024 lalu,” ujar M Chori, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu kepada Malang Posco Media, Minggu (16/2) kemarin.
Mantan Kepala BKAD Kota Batu ini menerangkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mendukung operasional sekolah. Khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar pendidikan agar berjalan maksimal.
“Bantuan diberikan untuk sekolah dalam rangka memastikan pelayanan dasar tetap berjalan. Seperti pembayaran listrik, telepon, air, internet, dan Alat Tulis Kantor (ATK). Bagi sekolah negeri, pembelanjaan BOSDA melekat di dinas,” tegasnya.
Bukan hanya itu, diungkap Chori bahwa BOSDA juga mencakup honorarium bagi guru ekstrakurikuler. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kesamaan antara sekolah besar dan kecil.
“Melalui kebijakan baru ini, pendanaan untuk kegiatan ekstrakurikuler dibiayai langsung oleh dinas. Sehingga semua sekolah dapat mengembangkan program ekstrakurikuler sesuai kebutuhan satuan pendidikan dan anak-anak,” harapnya.
Sebelumnya, pendistribusian BOSDA didasarkan pada jumlah murid, sehingga sekolah besar mendapatkan dana yang cukup. Sedangkan sekolah kecil mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya.
Mengacu BOSDA tahun 2024 lalu sebesar Rp 13 miliar dibagikan kepada 39.103 peserta didik. Dengan rincian tingkat PKBM sebanyak 661 siswa, Paud dan TK sebanyak 8.383 siswa, SD sebanyak 10.751 siswa dan SMP sebanyak 19.308 siswa.
“Kami berharap dengan kebijakan yang baru BOSDA ini bisa tersalurkan lebih terarah, merata dan adil bagi semua satuan pendidikan di Kota Batu. Sehingga seluruh sekolah, baik besar maupun kecil, dapat menjalankan kegiatan operasional dan pengembangan pendidikan secara optimal demi peningkatan kualitas pendidikan di Kota Batu,” pungkasnya.(eri/lim)
