Saturday, February 22, 2025

Crushed Silk Jadi Variasi Baru Sutra yang Diminati, dan Kian Jadi Perhatian

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Sutra selalu dikaitkan dengan kemewahan dan kebangsawanan. Tetapi baru-baru ini, variasi sutra yang dihancurkan atau crushed silk telah menjadi pusat perhatian.

Ditulis laman Hindustan Times, Selasa, sutra memiliki jejak awal di Tiongkok, tempat pertama kali dibudidayakan lebih dari 5.000 tahun yang lalu. Namun, penghancuran kain sutra berasal dari Lembah Indus di Asia Selatan dan mirip dengan teknik Shibori Jepang. Prosesnya melibatkan pembasahan, pelipitan, dan pengikatan kain dengan tali untuk menciptakan gelombang yang berkerut.

-Advertisement- Pengumuman

Efek kerutan awalnya merupakan hasil yang tidak diinginkan dari keausan alami kain seiring waktu, terutama di daerah dengan tingkat kelembapan tinggi.

Namun, para perajin di India dan Persia sengaja menggunakan tekstur ini, dengan menggunakan lipatan tangan dan perlakuan panas untuk menghasilkan tampilan kerutan yang khas.

Sifatnya yang ringan dan teksturnya yang mudah dirawat menjadikannya favorit untuk pakaian yang cocok untuk bepergian. Dengan semakin tingginya kecintaan terhadap kain bertekstur, para desainer mulai menggunakan sutra yang dihancurkan karena tampilannya yang organik namun tetap elegan.

“Meskipun secara tradisional digunakan dalam siluet yang mengalir, para desainer kini menggunakannya untuk potongan terstruktur, pelapisan, dan hiasan seperti sulaman dan kristal yang senada untuk menambah kedalaman dan dimensi,” kata desainer Rashi Kapoor.

Sutra yang dihancurkan dibuat melalui proses pengaturan panas khusus, di mana kain dipelintir dan diolah untuk mempertahankan teksturnya yang kusut. Metode tradisional melibatkan penghancuran dengan tangan dan pengayakan alami, tetapi saat ini, desainer menggunakan perawatan tekstil canggih untuk membuat efek kerutan lebih tahan lama.

Dengan sifatnya yang sangat serbaguna dan tampilan yang khas, kain ini secara alami cocok untuk gaya yang longgar dan longgar.

“Kain ini sangat cocok untuk dikenakan pada sari, lehenga, dan anarkali, sekaligus memberikan tekstur pada jaket, blus, dan gaya korset,” jelas desainer Aarushi Katiyar.

Warna-warna tertentu seperti warna yang kaya dan gelap serta pastel yang lembut menonjolkan kilaunya. Bordiran halus, manik-manik, dan pelapisan dengan kain tipis mempercantik keindahannya, melengkapi sutra yang diremas dengan sangat baik.(ntr/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img