Sunday, February 23, 2025

Warga NTB Ekstra Waspada, Hadapi Potensi Bencana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA
Mataram-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peluang curah hujan tinggi masih ada. Karena itu, warga diharapkan tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang bulan Ramadhan tahun ini.

“Saat ini beberapa wilayah NTB masih dalam periode puncak musim hujan. Masih ada potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang,” tegas Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Nindya Kirana dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Sabtu.

-Advertisement- Pengumuman

Pada dasarian III Februari 2025 (22-28 Februari) terdapat peluang curah hujan lebih 50 milimeter/dasarian di Pulau Lombok bagian utara, tengah, hingga timur, kemudian di Sumbawa Barat bagian utara, serta Sumbawa bagian utara dan tengah.

Selain itu juga di wilayah Bima dan Dompu bagian utara dengan probabilitas 70- 90 persen. Terdapat pula peluang curah hujan lebih 100 milimeter/dasarian yang terjadi di sebagian wilayah Lombok bagian utara, tengah dan timur dengan probabilitas 30 hingga 60 persen.

“Peringatan dini curah hujan tinggi di wilayah Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu dan Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima,” katanya.

BMKG menyatakan hasil monitoring indeks IOD dan ENSO pada dasarian terakhir menunjukkan indeks IOD berada pada kategori Netral dengan indeks IOD -0.27. IOD diprediksi akan berada pada fase Netral hingga pertengahan tahun 2025.

Sementara itu, anomali SST di Nino3.4 berada pada indeks -1.18, La Nina Lemah diprediksi berlangsung hingga periode Maret-April-Mei 2025.

Pada dasarian II Februari 2025 angin baratan masih persisten. Belokan angin terlihat di sekitar wilayah ekuator. Angin baratan diprediksi konsisten di wilayah Indonesia dan diprediksi melemah mulai Maret 2025.

Saat ini MJO dalam kondisi tidak aktif, gelombang Rosby diprediksi aktif pada dasarian II Februari di wilayah Bali – Nusa Tenggara hingga selatan Papua.

“Aktifnya gelombang atmosfer berkaitan dengan potensi peningkatan pembentukan awan hujan,” katanya.(ntr/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img